Untuk mengatasi kerusuhan yang telah menahun, federasi
sepakbola Turki menerapkan peraturan gila. Seluruh pria dilarang
menonton sepakbola di stadion.
Sebagaimana dilansir Sunsports,
peraturan baru tersebut hanya memperbolehkan wanita dan anak di bawah
usia 12 tahun menonton sepakbola langsung di stadion.
Uniknya,
para wanita dan anak kecil tersebut dapat menonton pertandingan klub
Fenerbache secara Cuma-Cuma atau gratis.
Pada Selasa (20/9/2011)
waktu setempat, sebanyak 41 ribu wanita dan anak-anak terlihat memadati
Stadion Sukru Saracoglu, markas Fenerbache, untuk menyaksikan tim
kesayangannya itu bertanding melawan Manisapor.
Tak seperti
biasanya, kali ini tim tamu justru mendapatkan tepukan meriah dari
penonton, bukannya cercaan, hinaan, serta olok-olok.
“Ini
merupakan hari bersejarah. Untuk pertama kalinya di dunia, hanya wanita
dan anak-anak yang diperbolehkan menonton pertandingan sepakbola,”
ungkap Yasemin Mercil, salah seorang anggota petinggi klub Fenerbache.
“Para
wanita tahu semua lagu-lagu yang biasa suporter Fenerbache nyanyikan.
Lagu yang sama bakal terus kami nyanyikan saat mereka bertanding,”
sambungnya.
Peraturan pelarangan pria menonton sepakbola di
stadion tercetus setelah suporter Fenerbache merangsek masuk ke lapangan
dan berbuat rusuh dalam pertandingan persahabatan kontra Shakhtar
Donetsk.
Presiden Fenerbache Aziz Yildirim termasuk satu dari 30
tersangka kericuhan tersebut dan Fenerbache terancam kehilangan gelar
dan terdegradasi menyusul kerusuhan tersebut.
Fenerbache juga
kehilangan hak mereka untuk berlaga di Liga Champions menyusul
investigasi pertandingan yang hingga kini masih terus dilakukan oleh
UEFA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar