Keputusan PSSI memasukan 24 klub untuk mengikuti kompetisi
musim depan menimbulkan kekhawatiran dari klub, khususnya berkaitan
dengan beban finansial.
Meski tidak melemparkan nada
sumbang, klub promosi Persiraja Banda Aceh melalui CEO Ari Wibowo
mengungkapkan ada sedikit rasa khawatir menyangkut kondisi finansial.
Menurut Ari, dengan banyaknya jumlah pertandingan klub-klub bisa saja
'mati' ditengah jalan jika tidak memiliki dana yang kuat.
"Yang
paling utama adalah soal 24 klub yang menjadi peserta kompetisi. Ini
membawa konsekwensi budget mengikuti kompetisi satu musim akan
membengkak," ungkap Ari Wibowo melalui pesan elektronik, hari Selasa
(28/9/2011).
"Tak bisa lagi 15 milyar, tapi minimal 18 milyar.
Klub dengan dukungan finansial lemah bisa megap-megap ditengah kompetisi
yang sedang berjalan," lanjutnya.
Selain itu, panjangnya
kompetisi dinilai Ari akan membuat stamina pemain terlalu terforsir
sehingga membuat pemain rentan cedera. Untuk menyiasati hal tersebut
Persiraja pun mengontrak 30 pemain, yang berdampak pada menggelembungnya
keperluan dana.
"Apalagi ada indikasi demi memadatkan jadwal
kompetisi, dalam 2 bulan pertama sebuah klub bisa bermain sampai dengan 3
kali dalam seminggu. Tanpa adanya pemain berkualitas setara yang bisa
dirotasi, performa sebuah klub bisa naik turun," papa Ari.
Di
akhir surat elektroniknya, Ari berharap semua pihak bisa menerima
keputusan PSSI ini. Meski mungkin dianggap tak berlaku adil bagi pihak
atau klub tertentu, tapi polemik dan perlawanan yang berkepanjangan tak
akan mengubah apapun.
"Saya meyakini kredibilitas serta
integritas pengelola liga yang baru ini dalam penegakan fairplay sangat
bisa diandalkan.Sebaiknya biarkan energi PSSI dipakai untuk mengurusi
kompetisi serta timnas, dan kita sama sama evaluasi kinerja PSSI dari
sana," tutup Ari.
Sebelumnya, ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar
Sitorus, mengatakan kompetisi akan bergulir mulai Oktober 2011 dan
diperkirakan berakhir 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar