Frank Lampard, John Terry, dan pemain senior Chelsea lainnya masih ingat betul dengan kelakuan Andres Villas-Boas tujuh tahun silam. Andres adalah pria yang selalu membagi- bagikan DVD kepada para pemain klub itu. DVD itu adalah hasil rekaman aksi tim lawan yang akan menjadi musuh Chelsea di pertandingan berikutnya.
Pada 2004, Jose Mourinho datang menangani The
Blues, Villas-Boas adalah paket yang dibawanya.
Tugasnya adalah mengintip para musuh. Hasil
pekerjaan Andres adalah data tentang pemain lawan yang diketik rapi dan juga sekeping DVD berisi rekaman pertandingan calon musuh Chelsea.
Laporannya teramat akurat. The Special One merasa terbantu dengan pekerjaan asistennya itu. Chelsea langsung berjaya di Liga Primer. Tapi, itu dulu. Musim ini Andres-Boas datang lagi ke Stamford Bridge sebagai bos dari para pemain bintang yang dulu dilayani dengan data tentang musuhnya.
Andres Villas-Boas bukanlah pelatih sembarangan. Di tangannya, Porto musim ini meraih juara Liga Portugal dan juga Liga Eropa. Villas-Boas akhirnya berlabuh di Stamford Bridge setelah Chelsea gagal mendapatkan Guus Hiddink. Pelatih asal Belanda itu menolak karena masih terikat kontrak dengan tim nasional Turki.
Jadilah, Villas-Boas menggantikan Carlo Anceloti yang dipecat akhir musim lalu. Pembicaraan serius sudah terjadi di antara keduanya. Mereka bertemu di Hotel Sheraton, Porto.
Chelsea setuju dengan klausul kontrak yang membolehkan Villas-Boas membawa striker andalannya Radamel Falcao, asal Kolombia. Harga
pemain ini lumayan mahal, sekitar 26 juta poundsterling. Tantangan langsung menyapa Villas-Boas. Umurnya yang masih 33 tahun, pelatih termuda di Liga Inggris membuat Andre tak lebih tua dari Frank Lampard atau Didier Drogba. Faktor psikologis bisa jadi hambatan. Soal itu Villas-Boas sudah punya jawaban.
Saat berusia 21 tahun dia pernah menangani tim nasional British Virgin Islands sebagai pelatih teknik. Dia merahasiakan usia sebenarnya sampai akhirnya dia mundur. "Kalau mereka tahu usiaku sebenarnya, bisa-bisa mereka tak respek kepadaku, ” katanya. Apakah bekal membawa Porto juara dan segudang pengalaman dari pelatih legendaris seperti Bobby Robson dan Mourinho bisa segera membawa The Blues bersinar?
Masih terlalu pagi, tentu saja. Halangan bisa saja datang dari dalam. Salah satu orang dalam di klub itu berbisik kepada DailyMail. "Andre sangat pintar dan fasih berbahasa Inggris. Tapi, maaf ya, saya tidak pernah melihatnya akan mampu menjadi manajer Chelsea.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar