Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Semua Pemain Arema Dipertahankan

Wali Kota Batu yang baru diangkat menjadi Pembina Yayasan Arema, Eddy Rumpoko, memastikan semua pemain dan ofisial tim Arema Indonesia dipertahankan. Karena mereka sudah berprestasi dengan finis sebagai runner-up.

"Ini untuk efektivitas dan efisiensi saja. Mereka tim bagus dan berprestasi,” kata Eddy Rumpoko.
Sungguh merepotkan jika manajemen harus membuang sekaligus mencari pemain baru.

Menjadi juara kedua kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011 merupakan prestasi bagus. Apalagi Arema berhak main di kompetisi berskala
internasional, yakni Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC Cup). Skuad yang sekarang sudah punya pengalaman main di Liga Champions Asia.
Meski satu tingkat di bawah LCA, prestasi Arema harus lebih bagus lagi di Piala AFC, sehingga mengharumkan nama Malang Raya
(Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) dan Indonesia.

Namun, manajemen takkan menghalangi pemain yang ingin keluar dari tim Singo Edan karena keputusan mundur menjadi hak dan pilihan mereka. Eddy Rumpoko diangkat menjadi pembina yayasan dalam sebuah pertemuan di Gedung Bina Praja Pemerintah Kota Batu, Minggu malam 19 Juni 2011, seusai Arema mengandaskan Bontang FC dengan skor 8-0.

Pertemuan dihadiri ADT, Muhamad Nur, Lucky Adrianda Zainal (pendiri Arema), dan Eddy Rumpoko. Hasil pertemuan disampaikan kepada para pemain. Selain mengumumkan pengurus baru, juga dibahas mengenai pembayaran sisa gaji setengah bulan musim ini ditambah 2,5 bulan sisa gaji musim 2009-2010.

Sedangkan gaji tiga bulan sudah dibayarkan Eddy Rumpoko lewat Muhamad Nur pada Senin malam, 13 Juni 2011, sampai Selasa dini hari, 14 Juni. Uang sebesar Rp 4,3 miliar dibawa kontan dan dibayarkan langsung ke pemain, sebagaimana dijanjikan Muhamad Nur dalam pertemuan di Restoran Batavia, Jalan Jakarta, Kota Malang, Kamis, 2 Juni lalu.

"Insya Allah, minggu depan Pak Eddy dan Pak Nur
sudah bisa menyelesaikan kewajibannya ke pemain dan karyawan, ” kata sumber yang dekat dengan Eddy. Kepastian dari Eddy disambut gembira para pemain. Beberapa pemain mengaku tidak memedulikan soal legalitas kepengurusan. Yang mereka tahu kontrak mereka diteken Muhamad Nur.

Mereka pun sudah mendesak Nur untuk membayarkan gaji mereka dalam pertemuan di Restoran Batavia. "Soal ada dualisme atau apalah, itu urusan mereka. Kami hanya menuntut hak-hak kami dibayarkan.

Keputusan dari Pak Eddy pun bagus karena ada
jaminan nasib kami ke depannya. Padahal,
sebelumnya Pak Rendra akan memberhentikan
pemain yang tak mau mengembalikan duit yang kami terima dari Pak Eddy dan Pak Nur, ” kata seorang pemain depan.

Sebelumnya, pada Sabtu malam 18 Juni, Pembina Yayasan Arema Rendra Kresna mengumumkan batalnya pengelolaan Arema oleh Grup Bakrie. Salah satu penyebab pembatalan adalah diterimanya duit dari pihak asing yang tidak diakui dalam struktur kepengurusan yayasan.

Bupati Malang mengaku sangat kecewa kepada
pemain yang menerima duit dari pihak asing, tapi juga tak dapat menyalahkan pemain karena pemain memang butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Tapi, saya kira pemain bersedia (mengembalikan duit) karena mereka pemain profesional, kata Rendra. Dengan didampingi Pengawas Yayasan Bambang Winarno dan juru bicara Arema, Sudarmaji, Rendra menyediakan duit Rp 2,24 miliar untuk gaji dua bulan.


Pemain diminta mengembalikan duit ke pihak
asing yang memberikannya. Pengembalian diharapkan dilakukan pemain selama Rendra
menjalani ibadah umrah mulai 19 Juni sampai 29 Juni.

Jika pemain mengembalikannya dan dapat
menunjukkan bukti tanda terima dari pihak asing, manajemen akan mengganti duit gaji tiga bulan itu. Malah, Rendra mengisyaratkan mengganti para pemain yang menolak mengembalikan duit ke pihak asing di musim mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar