Kelompok 78 pemilik suara yang tetap mengusung George Toisutta dan Arifin Panigoro meminta Komite Normalisasi memajukan pelaksanaan kongres PSSI lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan, 30 Juni, untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
Juru bicara Kelompok 78 Lambertus Tukan mengatakan, jika kongres tetap dilaksanakan pada 30 Juni, maka dikhawatirkan bakal terjadi deadlock. Bila itu terjadi, maka Indonesia dipastikan terkena sanksi FIFA pada keesokan harinya, karena tidak berhasil mendapatkan ketua dan wakil ketua umum, serta anggota komite eksekutif [Exco] PSSI periode 2011-15.
Seperti diketahui, FIFA telah memberikan kesempatan terakhir kepada Komite Normalisasi untuk menggelar kongres dengan batas waktu akhir 30 Juni. Jika kembali gagal seperti di kongres 20 Mei lalu, sanksi pembekuan otomatis langsung diterapkan.
“Kami menginginkan kongres digelar sebelum batas waktu yang ditentukan FIFA. Idealnya satu minggu sebelum batas waktu yang ditetapkan,” ujar Lambertus yang juga menjabat sebagai sekretaris umum Pengprov PSSI Nusa Tenggara Timur [NTT] itu.
“Jika kongres tidak selesai sebelum pukul 00.00 WIB, maka sanksi akan langsung dijatuhkan. Jika jadwal dimajukan, ada peluang untuk mencari penyelesaian bila kongres mengalami deadlock.”
Kelompok 78 juga tidak sependapat bila kongres 330 Juni nanti bersifat luar biasa. Mereka menilai kongres ini merupakan kongres lanjutan 20 Mei lalu yang menemui jalan buntu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar