Penunjukan M. Nur sebagai pemimpin PT. Arema Indonesia oleh
PSSI ditanggapi negatif oleh para pemain. Delapan pilar mengundurkan
diri.
"Hari ini, ada delapan pemain resmi yang mengajukan
surat pengunduran diri dan sedang berproses mengembalikan DP (uang
muka)," demikian tercantum dalam rilis yang dikirimkan Sudarmadji, Media
Officer Arema Indonesia.
Kedelapan
pemain itu adalah Zulkifli Syukur, Ahmad Bustomi, Arif Suyono,
Saktiawan Sinaga, Purwaka Yudi, Benny Wahyudi, Waluyo dan Juan Revi.
"Kami
sampaikan terima kasih atas dedikasinya selama ini bergabung dengan
Arema Indonesia. Kami sungguh menghargai apa yang menjadi keputusan
pemain, karena tuntutan profesionalisme."
"Manajemen memohon maaf
kepada Aremania atas ketidaknyamanan ini, kami sungguh sangat maksimal
ingin mewujudkan keinginan Aremania agar tim dan manajemen Arema
Indonesia lebih baik."
"Namun keputusan PSSI jauh dari yang kita
inginkan bersama, sekali lagi kami atas nama manajemen mohon maaf,"
demikian rilis tersebut.
M. Nur bersaing dengan Rendra Krisna,
yang dalam waktu singkat berhasil menyelesaikan masalah tunggakan gaji
pemain semasa Arema Indonesia dikelola M. Nur.
Meski Rendra
menyatakan secara legal kubunya yang berhak mengelola Arema, PSSI tetap
memilih M. Nur sebagai pengelola sah saat terjadi kasus kasus dualisme
kepengurusan di tubuh Singo Edan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar