Minggu dini hari (28/8/11) WIB, Timnas Indonesia akan melakoni laga uji coba terakhir sebelum menghadapi Iran. Lawan yang dihadapi kali ini cukup berkualitas, yakni timnas Yordania.
Tanpa meremehkan dua lawan yang dihadapi sebelumnya, timnas U-23 Indonesia serta timnas Palestina, peringkat 157 atau 26 peringkat di bawah Indonesia, saat menghadapi Yordania inilah kualitas sesungguhnya Tim Garuda bisa dinilai.
Yordania, yang berada di peringkat 92, juga akan menurunkan skuad terbaiknya pada laga uji coba kali ini. Seperti Indonesia, laga ini juga mereka persiapkan untuk menghadapi laga perdana kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2014 melawan Irak, sementara Indonesia melawan Iran pada tanggal yang sama, 2 September.
“Laga ini akan menjadi geladi resik sebelum menghadapi Irak. Kami bersama staf teknik akan mengamati kemampuan para pemain dalam persiapan terakhir ini, sebelum menyusun komposisi yang pas untuk laga berikutnya,” ujar pelatih Yordania, Adnan Hamad.
Permainan pendek-cepat dengan fokus serangan dari sayap yang menjadi pakem Indonesia dalam beberapa laga terakhir akan diuji untuk menerobos ketangguhan Yordania, yang baru saja menahan imbang Tunisia, peringkat 57 dunia.
Setelah Bambang Pamungkas dkk bermain buruk dan ditahan juniornya 1-1, pelatih timnas Indonesia, Wim Rijsbergen, memperlihatkan secercah harapan saat timnya menggulung Palestina 4-1 dalam uji coba tidak resmi.
Namun Palestina, yang menurunkan sejumlah pemain juniornya, tentu tak bisa disejajarkan dengan Yordania dengan kapten Hatem Aqel yang memandu dari lini belakang. Pencetak dua gol pada laga melawan Palestina, Bepe, tentu harus berjuang dua kali lipat lebih keras dibandingkan saat melawan negeri rawan konflik tersebut.
Laga yang akan disiarkan RCTI sejak pukul 02.30 WIB* ini adalah peluang terakhir bagi Coach Wim untuk mengevaluasi fisik, stamina, skil individu hingga organisasi permainan yang digalang Firman Utina dkk, sebelum bertolak ke Teheran, Iran.
“Kita lihat saja lawan Yordania dan Iran, berapa banyak dari mereka (pemain) yang bisa bertahan selama 90 menit,” ujar Wim, “Soal strategi, lihat saja nanti.”
Sementara asisten pelatih Liestiadi menambahkan bahwa fokus melawan Yordania adalah memperkuat pertahana. "Akan ditekankan kepada pertahanan, gawang jangan sampai kebobolan, karena melawan Iran nanti diharapkan dapat mencuri poin.”
*Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar