Kesatuan Aksi Rakyat Supporter (Keras) mengecam keputusan Komite Normalisasi yang tidak melibatkan unsur suporter ke dalam delegasi peninjau kongres yang diundang menghadiri kongres tersebut.
Seperti diketahui, Kongres PSSI yang bakal digelar 9 Juli 2011 lusa, bakal mengundang 30 orang dari lima unsur berbeda sebagai peninjau kongres. Namun, dari lima unsur tersebut, suporter sebagai bagian tak terpisahkan dari sepakbola justru tidak diundang.
"Kami memilih 30 orang sebagai peninjau dalam KLB PSSI di Solo, dari 120 request. Lima elemen tersebut yakni unsur pemerintah, dari media massa, Civil Society, atau NGO, unsur football family, dan anggota PSSI yang bukan pemilik suara," ujar Joko Driyono saat pemaparan tata cara pemilihan beberapa waktu lalu.
Menurut Chaerul, koordinator Kesatuan Aksi Rakyat Supporter (Keras), Klomite Normalisasi telah sengaja mengkerdilkan unsur suporter dengan tidak melibatkan dalam kongres.
"Sebetulnya ada unsur Football Family. Tapi suporter tidak diakui disitu. Lalu supporter disebut apa? Padahal sejatinya sepakbola adalah supporter, sebagai bagian dari rakyat. Ini jelas bentuk pengkhianatan terhadap ruh sepakbola Indonesia," ujar Chairul.
Menurut Chairul, sikap Komite Normalisasi tersebut semakin membuka kedok elit sepakbola nasional yang ternyata tidak berpihak dan berkawan dengan kepentingan masyarakat sepakbola secara luas. Hal itu dipertegas dengan tidak adanya cara pandang positif terhadap keberadaan suporter yang sejatinya tak lepas dari sepakbola.
"Indikasinya jelas. Cara pandang mereka terhadap posisi supporter dalam struktur sepakbola selalu negatif, sudah tidak lagi murni memperjuangkan sepakbola untuk rakyat. Adanya eksploitasi supporter, daya beli supporter dilemahkan, edukasi terhadap supporter sengaja diabaikan dan lainnya. Ini agar kedudukan supporter selalu lemah baik secara kultural maupun struktural," ujar Chairul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar