Organisasi suporter PSIS Panser Biru mencanangkan untuk lebih dewasa dan kreatif di usianya yang ke-5. Salah satu perwujudannya adalah dengan lapang dada menerima apa pun hasil yang diraih pasukan Mahesa Jenar, tanpa harus mengedepankan tindakan anarkis, demi menjaga nama baik suporter Semarang dan PSIS.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum M Rofiq Cholil di sela-sela syukuran dan pengajian memperingati ulang tahun organisasi suporter tersebut di aula kompleks Tri Lomba Juang, semalam (24/3). Ulang tahun Panser Biru sendiri jatuh pada hari ini (25/3).
''Di usia kelima pada tahun ini, kami ingin lebih berperan dalam mendukung tim. Tentu saja dengan berlaku dewasa dan kreatif, serta menghindari tindakan anarkis,'' katanya.
Acara syukuran dan pengajian tidak hanya dihadiri anggota dan korwil Panser Biru, tapi juga pengurus PSIS seperti Yoyok Sukawi, Prijo Anggoro, dan AKBP Drs Yudi Suwarso. Mereka mendapat siraman rohani mubalig Semarang KH Drs Supandi. Sebelumnya, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Rofiq yang diserahkan kepada Yoyok Sukawi.
Rencananya, setelah acara tersebut, mereka melanjutkan dengan serangkaian kegiatan seperti bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis di Kelurahan Tambak Lorok pada 2 April dan mengunjungi korban kerusuhan suporter Persijap-PSIS pada 26 Maret. Sedangkan acara puncak akan digelar pada 23 April dengan jalan santai dan pentas musik seperti tahun lalu.
''Ulang tahun ini juga akan kami manfaatkan untuk mempererat tali persaudaraan dengan organisasi-organisasi suporter lain. Tentu saja agar suporter Semarang bisa diterima di mana saja,'' ungkapnya.
Sejarah
Kelahiran Panser Biru pada 25 Maret 2001 lalu melalui proses yang panjang. Ketika PSIS menjadi juara di Liga Indoensia V, sebenarnya sudah banyak suporter Semarang dan sekitarnya yang setia mendukung Mahesa Jenar, namun saat itu belum terkoordinasi.
Seiring dengan terdegradasinya PSIS ke Divisi I, beberapa suporter berkeinginan membentuk suatu organisasi suporter pertama di Semarang yang terkoordinasi baik dan rapi. Karenanya 22 Oktober 2000 di Gedung Berlian, berkumpulah sekitar 15 suporter fanatik.
Akhirnya disepakati pada hari itu juga dibentuk Forum Peduli PSIS Semarang. Mereka kemudian melanjutkan dengan pertemuan pada 29 Oktober 2000 yang dihadiri sekitar 35 orang. Hingga pada akhirnya pada 5 November 2000 bertempat di GOR Trilomba Juang, terbentuklah nama Panser Biru yang berarti Pasukan Suporter Semarang Biru.
Pemilihan nama tersebut melalui proses yang ketat. Pasalnya ada beberapa nama yang diusulkan seperti antara lain Bocah Semarang Maniac (Bosnia), Fans Bocah Semarang (Fanbos), Bocah Semarang (Bocas) dan T-Fosi.
Sejak saat itu, mulailah Panser Biru mengadakan pertemuan-pertemuan dan latihan untuk memberikan dukungan pada PSIS Semarang. Mereka kemudian memantapkan organisasi.
Baru pada 25 Maret 2001, Panser Biru resmi dideklarasikan di Lapangan Tri Lomba Juang dengan Ketua Umum Beny Setiawan.
Der Panser
BalasHapus