Menjelang dimulainya musim baru, sejumlah klub raksasa merilis kostum barunya, tak terkecuali raksasa Italia Inter Milan. Bagaimanakah kostum sang juara dunia tersebut?
Setelah memilih gaya modern pada musim lalu, Javier Zanetti dkk akan mengenakan jersey bergaya retro musim depan.
Tentunya masih dengan corak yang sama, garis-garis biru-hitam, Inter seperti mengenang kejayaan leluhurnya di era 1960an atau era yang dikenal dengan istilah La Grande Inter.
Kesamaan corak dengan kostum era asuhan pelatih legendaris Helenio Herrera dan bek legendaris Giacinto Facchetti itu terutama terlihat pada pilihan warna birunya. Jika dalam beberapa musim terakhir Inter menggunakan warna biru gelap atau biru laut, kini La Beneamata memilih warna biru langit yang lebih cerah.
Kemiripan pada era 60an itu juga terlihat dari lebar garis biru-hitam yang lebih sempit, sehingga terlihat lebih padat.
Sementara itu, di bagian kerah, Inter di era 60an memiliki dua model kostum. Yang pertama menggunakan kerah, sedangkan yang kedua tanpa kerah. Untuk kostum tanpa kerah, bagian lingkar leher jersey yang dikenakan Facchetti kala itu berwarna hitam.
Dua hal ini diaplikasikan sekaligus pada jersey musim ini yang menggunakan kerah berwarna hitam. Namun jika pemain mengancingkan semua kancing di bagian dada atas, maka bagian kerah akan menempel ketat di leher, terlihat seperti tanpa menggunakan kerah.
Kostum Inter kali ini masih diproduksi oleh apparel olahraga asal Amerika Serikat, Nike, dengan teknologi andalannya dri-fit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar