Viktor Chukwuekezie Igbonefo, bek tangguh Persipura Jayapura, bangga
menjadi pemain naturalisasi. Meski baru akan disumpah dari Kementerian
Hukum dan HAM pada 6 Oktober 2011, ia secara serius tetap membela tim
Mutiara Hitam.
“Saya bangga jadi pemain
naturalisasi. Ini sudah menjadi takdir dan bagian hidup saya,” kata
Viktor, Sabtu, 10 September 2011.
Persipura berencana
akan mempercepat naturalisasi Viktor usai bertandang ke markas Arbil FC
di Irak pada 29 Oktober 2011. Ia termasuk enam dari seluruh pemain
asing di Indonesia yang akan dimasukkan dalam tim nasional. Selain
Viktor, lima pemain naturalisasi lainnya, yakni Tonnie Cusell, Stefano
Lilipaly, Johny Rudolf van Beukering, dan Sergio van Dijk. Keempatnya
adalah warga keturunan Belanda. Sementara Viktor dan Greg Nwokolo
(Persija) berasal dari Nigeria.
“Saya tidak masalah
dilibatkan dalam timnas, kamu tahu bahwa saya ingin membela Indonesia,”
ujarnya.
Pemain kelahiran 10 Oktober
1985 itu tidak merasa minder untuk masuk timnas bersama Firman Utina cs.
Menurutnya, menjadi warga negara Indonesia sudah angan-angannya
semenjak dulu. “Saya di Persipura sudah sangat lama. Saya menjadi pemain
terlama delapan tahun yang sudah tahu persis bagaimana kondisi timnas
sejak beberapa tahun lalu,” katanya.
Keluarga
mendukungnya berada di Indonesia. Ayah Viktor, Basil Igbonefo, dan
ibunya, Roseline Igbonefo, memaklumi anak mereka bermain untuk negara
lain. “Dan ini bukan masalah, saya mendapat izin dan restu dari mereka.”
Viktor adalah anak bungsu dari lima bersaudara.
Saudara tertuanya, Jane, kemudian Evelyn, Patrick, dan Beniglus
Igbonefo. Viktor sendiri tiba di Jayapura sejak 8 Juli 2004. “Saya betah
di sini, Persipura saya anggap sebagai keluarga saya sendiri.
Manajemennya, pemain-pemain, dan timnya sangat hebat, itu membuat saya
bertahan sampai saat ini,” katanya.
Igbonefo
memulai kariernya dari Nigerdock Soccer Academy dan First Bank FC di
Nigeria. Ia dianggap sebagai salah satu bek terbaik Liga Super Indonesia
karena memiliki intensitas dan disiplin tinggi. Pemain dengan tinggi
186 sentimeter itu selalu menjadi pilar utama di garis belakang pasukan
Merah Hitam.
Selain Viktor, pemain bertahan
skuad Jacksen Tiago juga ada Ortizan Solossa dan Ricardo Salampessy.
“Bila kemudian Viktor dinaturalisasi, artinya bisa saja ada tiga bek
Persipura yang berada di timnas, Hamka Hamza, Ricardo, dan Viktor. Ini
pertanda yang sangat bagus,” kata Fernando Fairyo, bekas pemain
Persipura.
Bersama Persipura, Viktor
telah mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia 2005 dan Indonesia
Super Liga 2008/2009. Ia makin bersinar setelah bersama Boaz Solossa
meraih Piala Indonesia Super Liga musim 2010/2011. Viktor menjadi salah
satu pemain asing yang akan memperkuat timnas pada babak lanjutan
Pra-Piala Dunia 2014. “Saya yakin Indonesia punya kesempatan untuk
lolos, semua bisa terjadi walaupun pernah kalah sebelumnya,” ucapnya.
Sehari-harinya, Viktor hanya mengikuti latihan rutin
Persipura. Bila tidak berlatih, ia menyempatkan waktu rehat dengan pergi
ke Tablanusu, daerah indah di Jayapura yang menjadi tujuan wisatawan
lokal. Ia juga suka video game. “Rekan-rekan semuanya sangat
baik, kita saling dukung di Persipura,” katanya lagi.
Meski sudah mapan dalam keuangan, ia belum berencana menikah. Viktor
dibanderol dengan nilai tinggi untuk satu musim di tim kebanggaan
Jayapura itu. “Saya belum mau menikah, saya sudah punya pacar orang
Indonesia, tapi saya belum siap. Soal kontrak, saya mendapat lebih dari
cukup. Maaf, saya tidak bisa beritahu berapa besar,” ucapnya.
Viktor selalu menjaga kebugaran tubuhnya. Ia tidak
ingin menyantap makanan yang berminyak. “Tim dokter menyarankan agar
kita selalu belajar makan tepat waktu, tidur tepat waktu, dan disiplin
dalam berbagai hal. Itu membuat saya menjadi terbiasa.”
Ia mengagumi pelatih Persipura, Jacksen Tiago.
Menurutnya, Jacksen tipikal pelatih yang cocok untuk menggembleng tim
nasional. “Dan itu bisa saja. Ia seperti keluarga dengan kami. Dalam
Persipura, yang utama adalah kekompakan dan persaudaraan, ini beda
rasanya,” katanya.
Ia memandang Persipura
memiliki kesempatan untuk lolos di ajang Piala Asian Football
Confederation. “Ini kesempatan kita, kita sudah mengeluarkan banyak uang
dan waktu, bila sudah sampai pada tahap ini, kita akan berusaha untuk
tetap menang.”
Ia juga siap bertarung pada 13
September depan melawan Arbil FC dari Irak di Stadion Mandala, Kota
Jayapura. Baginya, pertarungan itu menjadi penting untuk melihat sejauh
mana kemampuan tim Mutiara Hitam. “Saya siap, kami juga membutuhkan
dukungan dari seluruh penggemar Persipura,” katanya.
Viktor mengaku tak takut berjibaku dengan pemain lawan yang dikenal
jangkung dan mempunyai kecepatan. “Mereka tim kuat, tapi itu tidak
berpengaruh bagi kami, saya yakin pelatih sudah mempunyai strategi
sendiri untuk menghadang gerak lawan,” paparnya.
Viktor berkeinginan bertahan di Persipura hingga akhir kariernya. Pemain
yang dikabarkan tengah diincar sejumlah klub Tanah Air itu tak pernah
duduk di bangku cadangan sepanjang Persipura berlaga. “Saya selalu main
90 menit, saya berterima kasih pada pelatih yang memberi kepercayaan
itu,” katanya.
Ia berjanji akan memberikan
yang terbaik untuk Persipura dan timnas. “Bila saya masuk timnas, saya
akan full, Persipura saya anggap saudara saya, timnas juga
nanti,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar