Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Perusak Sepakbola Ala Bakrie


Dua bulan sejak revolusi PSSI santer terdengar, semua sudah tahu bagaimana hasil dari pemilihan ketum, waketum, dan Sembilan Exco yang dilakukan oleh PSSI. KB bersama-sama dengan media netral lainnya yang tentu saja mengharapkan sepakbola nasional yang bersih, tentu hingga saat ini tetap mengawasi kinerja dari kepengurusan PSSI baru, apakah stabil, atau malah melunjak seperti yang sebelumnya.

Berangkat dari situlah, KB yang bakal menerbitkan buku tentang asyiknya menulis dan mengamati sepakbola nasional, merasa khawatir. Khawatir terhadap kubu-kubu barisan sakit hati yang menelan kekalahan dari Kongres PSSI beberapa waktu lalu. Kekalahan yang bukan tanpa alasan, sebab PSSI rencananya akan dijadikan tunggangan demi melancarkan ambisi menuju kursi RI-1 pada tahun 2014.

Namun, apa yang KB dapat ini bisa dibilang mengejutkan bahkan KB sendiri. Sebenarnya, KB mendapatkan data ini sejak kemarin, tetapi KB masih merasa tak enak dengan teman-teman yang selama ini bekerja di bawah naungan. Data ini bukan main-main, sebuah strategi jitu untuk take over atau istilahnya menelikung dari belakang apa yang terjadi dan yang dimenangkan pada Kongres PSSI dua bulan lalu dan berasal dari sumber yang sangat-sangat bisa dipercaya, tak perlu KB sebutkan namanya.



Demi 2014, Bakrie telah menyiapkan uang sejumlah 250 milyar rupiah. Tujuannya, antara lain untuk take over 12 klub, baik ISL, LPI , maupun Divisi Utama (tetapi ada kemungkinan klub yang mereka masuki bertambah dari 12). Dan saking keterlaluannya Bakrie and the gank, saat ini mereka sudah siap dengan dana segar sebanyak 60 miliar dalam bentuk cash alias uang kontan.


Saat inipun, detik ini, di saat Anda membaca tulisan KB ini, tim bawah tanah yang dimotori dan dibayari oleh Bakrie itupun terus bergerak ke klub-klub yang sudah dan akan mendaftar untuk ikut di kompetisi liga Pro. Tidak hanya itu, santer terdengar bahwa Bakrie telah menyiapkan pula puluhan milyar untuk memotori media-media agar terpengaruh dan memberitakan berita yang membelokkan opini publik kepengurusan PSSI yang baru.

Terlebih, jika timnas gagal di PPD dan Sea Games, maka jalan Bakrie untuk meloloskan semua ini bakal sangat mulus. Jadi artinya, sejak dulu, hingga sekarang, ternyata Aburizal Bakrie, sang boss dari berbagai macam perusahaan yang cuma merusak lingkungan sebenarnya menyimpan strategi yang jauh lebih busuk
dari yang pernah ada.



Aburizal Bakrie yang kini telah menghilangkan impian lebih dari 9000 rakyat yang berada di Porong itu telah memperlihatkan KIAMAT yang sesungguhnya bagi persepakbolaan di Indonesia. Tengok saja tim-tim seperti Arema, Deltras, dan Pelita Jaya. Tim-tim asuhan Bakrie ini mendapatkan dana segar yang entah dari mana untuk mengajukan diri ikut ke kompetisi Liga Pro.

Tengok saja RCTI yang akhir-akhir ini menjadi seperti air, mudah diperalat oleh sekelompok orang yang masuk ke dalam program olahraganya. Tidak hanya itu, bahkan seorang Aburizal Bakrie dengan seenaknya sendiri kini mulai membidik dualisme yang ada di tubuh Persebaya. Persebaya versi WW yang selanjutnya disebut Persebayakubar kini mulai ditarget dari jauh.

Skenario pengambilalihan Persebayakubar oleh Pengcab PSSI Surabaya dapat dijadikan senjata yang mematikan bagi Bakrie untuk men-take over klub yang tak jelas jluntrungannya ini, karena hanya berdasarkan atas surat sakti bikinan Nurdin Halid. Skenario ini pulalah yang menjadikan Persebayakubar jadi hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan, karena pihak-pihak tertentu.

Si BIADAB yang hanya cari muka untuk pilpres 2014 ini saat ini dengan bangganya menamakan diri dengan nama "Front Penyelamat Sepakbola Indonesia" yang selalu mengkritisi kebijakan PSSI di era Djohar Arifin. Padahal, PSSI baru ini belum juga genap satu semester alias 6 bulan.

Maka, penyembelihan terhadap PSSI baru juga sama sekali TIDAK dibenarkan karena bahkan program kerja mereka baru akan dilaksanakan. Sungguh jiwa ngeyel si BIADAB yang seenaknya sendiri menghamburkan duitnya yang belum tentu halal atau tidak untuk menggunakan sepakbola nasional sebagai politik.

Maka percayalah, selama sepakbola masih terus diincar si BIADAB Aburizal Bakrie yang sangat mirip dengan pelawak TIMBUL dan geng-nya untuk dijadikan kendaraan politik, selamanya sepakbola Indonesia tak aka maju. Selama BIADAB tidak benar-benar belajar arti kata LEGOWO, maka selamanya tak akan terpilih menjadi apa yang diinginkan dalam Pilpres 2014. Doa seluruh rakyat Indonesia.

Dari Berbagai Sumber Yang Valid

2 komentar:

  1. PSSI yg sekarang ini memang sakti mandraguna, bisa bikin orang jantungan dengan segala keputusannya yg berubah2 dan terkesan inkonsisten dan mencla mencle, padahal belum genap satu semester, kita tunggu aja sampai 10 semester nanti jg bakalan sembuh...
    salam mesra buat pendukung mati2an Johar & Upin Ipin...

    BalasHapus
  2. Pembodohan Jilid 2 masyarakat sepak bola Indonesia. Yang lebih parah kali ini pengurus klub sudah dipegang sama si bakrie ini... dengan apalagi kalau bukan diiming2i uang...

    Kita harusnya lebih cerdas.. kita memang cinta sama klub yang kita bela, tapi kita jangan cinta juga pada pengurus klub yang menumpang hidup pada klub, yang hanya merongrong dana APBD dan juga rela menjual suara klub demi uang untuk kepentingan politik seorang bakrie...

    BalasHapus