Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Indonesia Terancam Absen di Liga Champions Asia


Hingga H-1 batas pengumuman klub peserta kompetisi profesional, baru dua klub yang memenuhi salah satu syarat finansial, yakni menyerahkan deposit kompetisi.

Satu klub, yakni Pro Duta, menyetorkan deposit uang tunai sebesar Rp 5 Miliar untuk kompetisi profesional level 1, sementara satu lagi, Madiun Putra, menyerahkan deposit Bank Garansi sebesar Rp 2 Miliar untuk mengikuti kompetisi profesional level 2.

Menurut ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, hal ini mengancam hak klub-klub Indonesia untuk tampil di Liga Champions Asia. Pasalnya, deposit tersebut menjadi syarat untuk mengikuti kompetisi profesional, dimana kompetisi profesional menjadi syarat untuk mengikuti Liga Champions Asia. AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) sendiri menetapkan syarat peserta liga profesional divisi teratas minimal 10 klub.

“Baru satu klub yang memberi dana deposito. Kita gagal di audit finansial, karena tidak ada yang punya laporan keuangan. Hanya lima klub yang menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit secara internal,” ujar Sihar, di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (24/8/11).

“Dana deposit juga tidak mereka kirim, baru Madiun Putra menyerahkan Rp 2 miliar. Itupun Bank Garansi,” lanjutnya.

Jika keadaan tetap seperti ini hingga tenggat waktu verifikasi selesai besok, PSSI terancam kehilangan haknya mengirimkan perwakilan ke Liga Champions Asia selama tiga tahun ke depan.

“Kita tidak bisa penuhi laporan keuangan yang diaudit. Ini vital bagi AFC. Padahal, ini salah satu syarat bisa diterima AFC. Kalau tanpa deposit kita tidak tahu bagaimana menceritakan kepada AFC kalau klub klub itu komersial.”

“Kalau ini pilihan klub untuk sepakat tidak menyerahkan deposito, kita harus siap-siap kena sanksi, tapi kompetisi profesional tetap bisa begulir. Hanya bedanya mereka tidak bisa berpartisipasi di kompetisi internasional,” Sihar menambahkan.

Namun Sihar menegaskan, nama-nama klub hasil verifikasi akan tetap diumumkan besok. “Dokumennya akan dikirimkan ke Malaysia (markas AFC). Deposito itu sebenarnya sebagai alternatif dari tidak adanya financial data klub,” ungkap Sihar.

Namun ketua Komite Kompetisi tetap berusaha membujuk AFC untuk memberikan kelonggaran sehingga klub-klub Indonesia tetap bisa tampil di ajang paling bergengsi Asia tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar