Pola permainan atraktif yang dikembangkan Barcelona berbuah manis. Mereka sukses meraih trofi Super Eropa setelah menundukkan FC Porto.
Barcelona yang berstatus sebagai juara Liga Champions berhadapan dengan FC Porto yang berpredikeat sebagai juara Liga Europa musim lalu dalam pertandingan bertajuk Piala Super Eropa yang dihelat di Stadion Stade Louis II, Monaco, Sabtu (27/8/2011) dinihari WIB.
Barca menggunakan formasi 4-3-3, dengan mengandalkan trio Lionel Messi, Pedro Rodriguez, dan David Villa di lini depan. sedangkan, posisi gelandang jangkar diisi duet Xavi Hernandez dan Andreas Iniesta.
Sedangkan, Porto menggunakan skema 4-4-2 di laga ini. duet penyerang Hulk dan Kleber menjadi andalan di lini depan untuk membobol gawang Barca.
Pertandingan berlangsung terbuka dan dengan tempo cepat. Kedua tim sama-sama mengusung sepakbola menyerang. Hal itu membuat pertandingan berjalan menarik dan tercipta banyak peluang.
Guarin menciptakan peluang pertama bagi Porto saat pertandingan baru berjalan lima menit. Diawali tandukan lemah Abidal, dia melepaskan tembakan keras. Sayang, masih jauh dari sasaran.
Moutinho nyaris membawa Barca unggul di menit kesembilan. Memanfaatkan sepak pojok, dia melepaskan tembakan keras dari jarak dekat. Namun, Valdez dengan sigap menyelamatkan gawangnya.
Terus menerus menyerang dan menghasilkan peluang di pertengahan babak, gol yang ditunggu Barca akhirnya tercipta di menit ke-38. Berawal dari kesalahan back pass pemain Porto, Lionel Messi yang tak terjaga dengan mudah menggocek kiper Helton dan menjaringkan bola ke dalam gawang.
Hingga babak pertama berakhir, keunggulan datu gol Barca tetap tak berubah.
FC Porto mencoba tampil lebih agresif di babak kedua. Pola permainan umpan panjang langsung ke sisi sayap coba mereka kembangkan untuk membongkar pertahanan Barca.
Dalam interval sepuluh menit, taktik tersebut terbukti cukup jitu. Beberapa peluang sempat mereka hadirkan. Peluang pertama lahir melalui sepakan Moutinho enam menit babak kedua bergulir. Dari sudut yang cukup sempit, dia melepaskan sebuah tembakan kaki kiri. Beruntung, masih mampu ditepis Valdes.
Empat menit berselang, giliran Guarin yang nyaris membawa Porto menyamakan kedudukan. Sebuah tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih membentur mistar gawang Barca.
Namun, selepas itu Barca kembali mengambilalih dominasi permainan. Melalui skil individu para pemainnya yang cukup mumpuni, beberapa kali Raksasa Katalan membuat barisan pertahanan Porto ketar-ketir.
Messi nyaris menggandakan keunggulan Blaugrana di menit ke-58. Menerima sodoran umpan terobosan manis Villa, Messi melepaskan tembakan kaki kanan ke pojok kanan gawang Porto. Namun, Helton masih mampu menepisnya.
Petaka menimpa Porto di menit ke-85. Mereka harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Rolando mendapatkan kartu kuning kedua usai melanggar keras Messi.
Kesempatan itu terus dimanfaatkan Barca untuk terus menekan pertahanan Porto. Hasilnya, Cecs Fabregas yang baru masuk di menit ke-80 menggandakan keunggulan timnya.
Menerima umpan lambung cantik dari Messi, dengan sekali kontrol dada Fabregas kemudian melepaskan sepakan voli yang bersarang mulus di pojok kanan gawang Porto. Barca kini unggul dua gol.
Porto harus kembali kehilangan pemainnya di menit-menit akhir pertandingan. Guarin diusir keluar lapangan setelah menekel keras Mascherano.
Hingga wasit meniup peluit panjang, keunggulan dua gol Blaugrana tetap tak berubah. Dengan demikian, Barca sukses meraih trofi Super Eropa sekaligus trofi kedua mereka musim ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar