Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tono Suratman Minta Skuad PSSI U-23 Tidak Perlu Diubah


Kepala Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak PRIMA) Tono Suratman tetap menginginkan agar 44 pemain yang sudah diseleksi untuk masuk dalam tim sepakbola nasional U-23 tidak diubah lagi. "Skuadnya tidak harus berubah lagi, tetap 44 orang yang sudah masuk pelatihan di Batujajar," katanya, Rabu, 8 Juni.

Menurut Tono, proses seleksi yang ada tetap merupakan hasil keputusan bersama antara PRIMA dengan PSSI. Dia tetap bersikukuh agar nama-nama yang masuk tetap merupakan mereka yang sudah lebih dulu masuk seleksi awal.

Sebelumnya, pelatih kepala Alfred Riedl sempat memprotes keputusan yang sudah diambil selama masa kepergiannya pulang kampung ke Austria. "Seharusnya keputusan seperti itu diambil dengan diskusi dengan seluruh pihak yang terkait," katanya beberapa waktu lalu.

Untuk menengahi masalah itu, Deputi Bidang Teknik Badan Tim Nasional Iman Arif menyatakan bahwa pihaknya tidak akan terlalu bersikap reaktif. Menurutnya, hal itu akan menjadi jelas dan terang setelah Kongres PSSI 30 Juni mendatang. Menurutnya, permasalahan utama yang harus dipikirkan adalah terkait pembentukkan tim senior yang akan dipersiapkan untuk menghadapi laga Pra-Piala Dunia. "Dan kami membutuhkan kejelasan soal status pemain LPI untuk pembentukan tim," katanya.

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono menyatakan Komite Normalisasi hanya membawa LPI untuk disetujui masuk dalam payung PSSI. "Tetapi belum membawa properti LPI masuk ke dalam PSSI terlebih dahulu," ujarnya. Untuk mencapai tujuan itu, KN sudah mengirimkan surat kepada konsorsium LPI pada 28 Mei lalu untuk meminta "basic decision", yaitu meminta pemaparan tertulis LPI mengenai sistem pengelolaan liga mereka. "Pada dasarnya dalam kompetisi ada dua yang dikelola yakni klub dan liganya, yang memiliki dua aspek yakni komersil dan teknis," katanya.

Joko ingin mendapatkan rincian penjelasan soal teknis seperti mengenai jadwal, komisi disiplinnya, perizinan pemain dan legal asministrasi. "Mana yang bisa diselaraskan dan mana yang paling relevan yang paling mungkin bisa dilakukan oleh Komite Normalisasi," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar