Klub legendaris Argentina, River Plate, terdegradasi ke Divisi 2 untuk pertama kalinya dalam 110 tahun sejarah tim itu tampil di kasta teratas kompetisi. Tidak menerima tim kesayangannya terdegradasi, fans memicu bentrok fisik dengan kepolisian yang menyebabkan lusinan orang cedera di dalam dan luar Stadion Monumental.
Terdegradasinya Riverplate terjadi setelah mereka bermain imbang 1-1 dengan Belgrano pada laga kedua playoff. Sebelumnya, Belgrano menang 2-0 pada laga pertama di kandang. Mariano Pavone membawa River unggul lebih dulu pada menit ke-6 meski Guillermo Farre berhasil menyamakan kedudukan pada menit 62.
Aksi kekerasan terjadi semenit setelah pertandingan berakhir. Fans yang marah melempar para pemain dengan pelbagai benda dari tribun yang membuat polisi membalas dengan menyemburkan selang bertenaga api.
Bentrok fisik meluas di luar stadion River yang berkapasitas 50 ribu tempat duduk. Alberto Crescenti, kepala pelayanan medis, mengatakan sedikitnya 55 orang terluka, beberapa di antaranya petugas polisi. “Untuk sementara tidak ada korban jiwa,” kata Crescenti.
Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan konsentrasi massa di luar stadion setelah pertandingan. Namun, fans mencoba keluar dari stadion harus menghadapi pentungan dan tameng di setiap pintu keluar ditambah anjing penyerang dan helikopter yang mengelilingi stadion.
Penentuan degradasi di klub di Argentina ditentukan oleh hasil selama tiga tahun ini. Hasil yang dicapai River buruk. Klub dipaksa melego para bintangnya ke tim-tim Eropa berharap mendapat laba setelah ditimpa utang yang mencapai US$ 19 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar