Setelah menggelar penjaringan bibit muda di daerah, kali ini giliran anak-anak Jakarta yang diberikan kesempatan berguru ke Arsenal.
Tunas Garuda sendiri terbentuk atas inisiatif Demokrat Bakti Negeri, untuk menarik minat baka-bakat muda persepakbolaan Tanah Air. Mengingatnya pentingnya pembinaan usia muda, Tunas Garuda merasa terpanggil untuk memberikan sumbangsihnya.
"Program Tunas Garuda sebagai tanggung jawab atas persepakbolaan nasional. Kami merasa bertangung jawab atas sepak bola Indonesia, oleh karena itu kami juga konsen dengan program ini," ungkap Anas Urbaningrum, penggagas Tunas Garuda di Jakarta, kemarin.
"18 pemain yang terpilih, akan dibimbing dulu bersama Sekolah Sepak bola Indonesia (SSI) Arsenal. Setelah mendapat mendapatkan bimbingan baru anak-anak ini akan diterbangkan ke Arsenal," tambah Anas, yang juga menjabat ketua umum(ketum) DPP Partai Demokrat.
Dalam kesempatan kali ini, Anas menegaskan jika komitmen Tunas Garuda jangan dikait-kaitkan dengan kehidupan berpolitik di Indonesia. Menurut Anas, apa yang dilakukan Tunas Garuda adalah salah satu sumbangsih pemerintah atas sepak bola.
"Kami hanya ingin memfasilitasi. Jelas kami menyatakan jika pemerintah juga mempunyai komitmen tersendiri atas sepak bola. Bagi saya, sepak bola jangan diberi jaket politik. Tapi, jika sepak bola didukung politik itu boleh," papar politikus asal Blitar ini.
Akan tetapi, apa yang diterapkan Tunas Garuda, masih dinilai belum efektif menurut Direktur Utama (Dirut) SSI Arsenal, Iman Arif. Iman sendiri, memang sengaja digandeng Tunas Garuda, sebagai salah satu tim pencari bakat talenta-talenta muda potensial sepak bola Indonesia.
"Sebenarnya ini belum efektif, karena proses penyeleksian sendiri hanya dilakukan dua hari. Yang efektif itu menurut saya adalah, dilakukan dulu beberapa uji coba untuk para pemain. Setelah itu, anak-anak ini harus dipoles kemampuannya di dalam sebuah akademi sepak bola yang baik," papar Iman.
Proses akademi pemain memang jadi salah satu aspek penting, menurut pria yang menjabat Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN) PSSI ini. Dimasukannya para pemain muda dalam suatu akademi, akan membuat si pemain lebih fokus dalam melahap semua porsi latihan menurut Iman.
"Konsep ini seharusnya bisa dilanjutkan dalam proses akademi. Jika mereka dimasukan dalam akademi, saya yakin anak-anak ini bisa muncul sebagai cikal bakal pemain sepak bola yang bagus," tandas Iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar