Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Neymar Si Monster


Bakat yang luar biasa kerap disertai kepribadian yang luar biasa pula. Hal itu terbukti pada sosok Neymar, penyerang asal Brasil. Pemain itu sudah jadi superstar saat usianya baru 19 tahun dan belum pernah bermain di klub Eropa. Ia juga kerap membuat orang geleng-geleng kepala karena tingkahnya, ketidakpeduliannya, serta kesan arogan yang dimunculkannya.

Neymar tampaknya paham betul akan kebintangannya. Statusnya itu ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya, tanpa peduli dengan pandangan orang. Ia juga tak terlalu hirau oleh kekecewaan, kejengkelan, dan kerusakan yang ditimbulkan oleh sikapnya.

Rabu lalu, Neymar gagal memberikan kemenangan untuk timnya, Santos (Brasil), yang hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan Penarol (Uruguay) pada laga pertama Copa Libertadores.

Dalam laga itu, ia masih mampu memperlihatkan kemampuannya mengolah bola yang aduhai, meskipun kali ini tak membuahkan hasil yang diharapkan. Tapi para penonton juga melihat sisi lain darinya: aktingnya di lapangan. Neymar mendapat kartu kuning karena dianggap melakukan diving. Ia juga dengan cuek dan berani memberi waktu untuk wawancara kepada televisi saat babak kedua hampir dimulai.

Tapi itulah Neymar. Di usianya yang masih muda, ia sudah menjadi bintang pujaan Brasil, juga idola suporter Santos. Banyak yang menyebutnya sebagai "Penerus Robinho" dan tak sedikit yang melabelinya sebagai "Pele Modern". Ronaldo, mantan penyerang Brasil yang baru pensiun, mengatakan, "Neymar adalah penerus saya. Dia memiliki bakat luar biasa."

Menjelang Piala Dunia 2010, suporter membuat petisi agar pelatih Dunga memasukkannya ke dalam skuad. Petisi itu tak berhasil dan Brasil pun gagal meraih gelar juara di Afrika Selatan, hingga Dunga akhirnya terdepak.

Di klubnya, ia sudah menjadi ikon. Media massa di luar Brasil bahkan kerap menyebut Santos dengan embel-embel "timnya Neymar". Pengaruh pemain muda ini lebih kuat dari seorang pelatih.

Tahun lalu, aksi pemberontakan Neymar justru membuat Dorival Junior terdepak dari posisi pelatih klub itu. Kisahnya bermula dari sebuah penalti yang didapat Neymar dalam sebuah pertandingan. Dorival ingin pemain senior yang mengeksekusinya, tapi Neymar tak terima.

Sang pemain angkat bahu, melempar bola, lalu melangkah tanpa pernah lagi melihat apakah penalti yang diambil rekan setimnya itu masuk atau tidak. Setelah itu ia juga berulah: tak mau mengoper bola kepada rekannya.

Dorival marah dan menghukum Neymar dengan sanksi tak boleh main dalam laga berikutnya. Tapi suporter tak terima, begitu juga sponsor. Akhirnya malah Dorival yang terdepak dari posisinya.

Setelah insiden itu, Rene Simoes, pelatih senior Brasil, berkomentar, "Kami telah menciptakan monster dalam sepak bola Brasil. Seseorang harus mendidiknya demi kepentingan olahraga ini," katanya.

Kata "monster" kerap digunakan untuk memuji bakat pemain dalam bahasa Spanyol. Tapi Simoes sama sekali tak hendak memuji saat mengatakan itu.

Cafu, salah seorang mantan pemain tim nasional Brasil, menilai Neymar perlu memperbaiki diri. "Ia butuh disiplin," katanya. "Ia harus sadar, bila dia membuat orang tak senang, orang pun akan bertindak untuk membuatnya tak senang."

Di tim nasional Brasil, Neymar baru memulai. Ia baru tampil lima kali dan mencetak tiga gol. Tapi, di Copa America, Juli nanti, ia dipastikan menjadi starter bersama Robinho dan Alexandre Pato. Di klubnya, Santos, ia mulai menembus tim utama pada 2009. Hingga kini ia baru tampil 64 kali dan menyumbangkan 27 gol.

Muda, berbakat, tapi kontroversial. Paduan pribadi Neymar itu tak mengurangi minat klub Eropa untuk merekrutnya. Chelsea, klub Inggris yang musim lalu gagal mendapatkannya, saat ini kembali aktif mendekatinya.

Santos tampaknya berusaha memanfaatkan situasi itu untuk mengeruk keuntungan. Pemain yang terikat kontrak hingga 2015 itu pun dibanderol dengan harga 45 juta euro (Rp 551,6 miliar). Chelsea tentu saja keberatan oleh harga itu. "Tidak. Harga 45 juta euro terlalu banyak untuk bocah 19 tahun," begitu seorang pengurus Chelsea menirukan reaksi Roman Abramovich, pemilik Chelsea.

Memang harga yang dipatok untuk Neymar itu cukup mencengangkan. Dengan usianya yang baru 19 tahun, ia bahkan mendekati harga Fernando Torres, penyerang 27 tahun yang baru didapat Chelsea dari Liverpool. Torres, yang sudah menyumbangkan 27 gol buat tim Spanyol, didapat dengan harga 50 juta pound sterling (Rp 693,9 miliar), sekaligus memecahkan rekor transfer di Inggris.

Tapi, meski Chelsea menarik diri, jalan Neymar untuk bermain di Eropa musim depan masih terbuka lebar. Saat ini Real Madrid, klub raksasa Spanyol, juga tertarik mengejarnya. Jadi masih terbuka peluang bagi "Sang Monster" untuk "meneror" sepak bola Eropa dengan aksinya di dalam dan di luar lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar