Tidak seperti mentor dan pendahulunya, Jose Mourinho, pelatih baru Chelsea Andre Villas-Boas mengawali karirnya di klub elit Liga Primer Inggris itu dengan kerendahan hati.
Villas-Boas, yang sempat menjadi asisten Jose Mourinho saat masih di Porto, lalu mengikutinya ke Chelsea dan Inter Milan sebelum kembali ke Porto sebagai pelatih, kini mengikuti jejak Mourinho menangani Chelsea.
Namun berbeda dengan Mourinho, yang langsung menjuluki dirinya sendiri sebagai The Special One, Villas-Boas justru menolak disebut sebagai kunci sukses Chelsea di musim yang akan datang.
“Jangan mengharapkan sesuatu hanya dari satu orang,” ujarnya kepada ChelseaTV. “Berharaplah agar kami mampu membentuk grup yang dinamis yang terdiri dari semua orang yang bersatu. Dimana fans juga bersatu, dan orang-orang menjadi bersemangat karena motivasi yang ada di sekitar kami.”
“Dalam cara baru berkomunikasi dan konsep kepemimpinan yang baru, ini adalah hal terpenting. Ini bukan mengenai kedatangan saya. Ini mengenai kelanjutan sukses dari klub ini,” tandasnya.
Pelatih berusia 33 tahun itu menangani hanya semusim menangani Porto, yakni musim lalu. Namun demikian, ia berhasil mempersembahkan tiga gelar sekaligus yakni Liga Primeira Portugal, Piala Portugal dan trofi Liga Europa.
Berbeda dengan gaya Mourinho yang cenderung bertahan, meski banyak belajar dari The Special One, gaya Villas-Boas terlihat lebih atraktif dan menyerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar