Komite Normalisasi menganggarkan dana hingga Rp 3 miliar untuk penyelenggaraan kongres 9 Juli mendatang yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah.
Kongres ini adalah kesempatan terakhir bagi PSSI untuk membentuk Komite Eksekutif yang baru, termasuk menunjuk ketua umum baru. Jika gagal lagi, FIFA telah menyiapkan sanksi pembekuan.
Karenanya, selain melakukan komunikasi dengan para anggota pemilik suara, KN selaku panitia kongres juga sejak jauh hari mempersiapkan lokasi kongres.
“Persiapan lokal tentang prasarana sudah dicek dan semuanya sudah siap. Keamanan dari Polri (Kepolisian Republik Indonesia) sebanyak 1200 personil dan dibantu masyarakat pecinta bola,” ujar anggota KN FX Rudi Hadiatmo saat jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/11).
“Kami juga mempersiapkan siaran langsung lewat TV lokal untuk nonton bareng kongres, agar masyarakat tahu bagaimana jalannya kongres,” tambahnya.
Rudi tidak mau memberikan detail jumlah anggaran yang disiapkan untuk kongres penentu nasib sepak bola nasional tersebut, namun anggota KN yang lain, Joko Driyono, mengungkapkan biayanya akan lebih besar daripada kongres terakhir di Jakarta Mei lalu.
“Gambarannya antara Rp 2,5-3 Miliar. Akan lebih besar daripada di Hotel Sultan (kongres 20 Mei),” ujarnya.
‘Ini kewajiban organiasasi PSSI soal dana, walaupun datang dari sumber-sumber yang bisa dipertanggung jawabkan,” pungkas Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar