Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tak Ada Agenda Pembahasan Sanksi untuk Indonesia


Farid Rahman, bekas calon Komite Eksekutif PSSI, dan Hadi Basalamah, CEO klub Liga Primer Indonesia Jakarta FC, bertemu dengan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke di markas FIFA, Zurich, Swiss, Minggu (29/5) pagi waktu setempat. Keduanya mendatangi FIFA sebagai perwakilan Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI). Mereka meminta FIFA tidak menjatuhkan sanksi pada Indonesia.

"Valcke menjamin tidak ada agenda pembahasan mengenai sanksi FIFA terhadap Indonesia dalam sidang Komite Eksekutif FIFA besok," kata Farid di Swiss saat dihubungi, Minggu (29/5) malam waktu Indonesia. Menurut Farid, FIFA tidak menginginkan Indonesia mendapat sanksi. "Bosnia dan Brunei Darusalam (negara yang disuspend FIFA) saja mau dicarikan solusinya."

Farid dan Hadi diterima Valcke dengan baik. Menurut Widjajanto, CEO LPI, Valcke ingin mendengar keterangan dari pihak lain karena selama ini FIFA hanya mendapat informasi dari Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar dan kubunya. Kedatangan mereka ke FIFA tepat sehari sebelum kedatangan Agum ke FIFA memang telah diagendakan dua hari sebelumnya.

Widja mengatakan kepada FIFA, Farid dan Hadi menceritakan tentang reformasi sepak bola di Indonesia mulai dari Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) 2010, lahirnya LPI sampai Kongres PSSI 20 Mei yang gagal. "Kita ingin Indonesia tidak mendapat sanksi," katanya.

Jawaban Valcke tersebut, kata Widja membuktikan bahwa ancaman sanksi FIFA yang selama ini dibesar-besarkan itu tidak benar. Dari 23 negara yang pernah mendapatkan sanksi FIFA, semuanya disebabkan adanya pelanggaran Statuta FIFA atau adanya intervensi yang berlebihan. "Jadi, kalau kena harusnya tahun 2007 lalu saat Nurdin Halid yang mantan narapidana menjadi Ketua Umum PSSI karena itu menyalahi Statuta FIFA," jelasnya.

Widja juga mengaku mendapat informasi dari orang FIFA, bahwa keterangan Agum yang menyatakan bahwa wakil FIFA Frank Van Hautum yang hadir di kongres PSSI itu tidak pernah menyarankan agar Indonesia mendapat sanksi FIFA. "Dia tidak pernah menyarankan itu karena ia hadir sebagai observer," katanya.

Agum Gumelar dijadwalkan akan bertemu Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA Thierry Regenass, Senin pagi waktu setempat. Agum baru tiba di Zurich, Minggu siang waktu setempat.

1 komentar: