Pada saat Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memutuskan untuk menggeser posisi Alfred Riedl dengan menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala timnas U-23, Alfred Riedl langsung protes kepada Komite Normalisasi pimpinan Agum Gumelar.
Merasa kecewa dengan apa yang dilakuklan Satlak Prima, Alfred Riedl langsung meminta Komite Normalisasi melihat kembali lembaran kontrak kerja yang ditandatanganinya dengan pengurus PSSI lama. Agum Gumelar pun akhirnya mengembalikan posisi Riedl sebagai pelatih kepala timnas U-23 seperti sebelum ada arahan dari Satlak Prima.
Namun, setelah Djohar Arifin Husin memimpin PSSI, kebijakan itu kembali dirubah. Menurut Ketua Umum PSSI baru tersebut, soal kepelatihan timnas U-23 yang diproyeksikan untuk Sea Games masih mengacu pada putusan Satlak Prima Kemenpora. Itu berarti, posisi Alfred Riedl kembali digeser Rahmad Darmawan.
"Soal pelatih timnas U-23, kami masih berpedoman dengan keputusan Satlak Prima. Satlak belum merubah keputusan apapun, termasuk merubah susunan kepelatihan. Jadi pelatihnya yang tertera di surat putusan Satlak Prima," ujar Djohar Arifin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar