Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Inilah Alasan Pemogokan di Liga Italia


Asosiasi Pesepakbola Italia (AIC) akhirnya memutuskan mogok bermain pada pekan perdana musim 2011/12 setelah asosiasi klub Seri A menolak menandatangani persetujuan.

“Tanggung jawab (atas pemogokan) ini ada pada Presiden Lega Maurizio Beretta,” ungkap pemilik klub Cagliari, Massimo Cellino, seperti dinukil dari Football Italia.

“Dia menangani masalah ini secara dangkal. Saya tak lagi menganggap Beretta sebagai presiden kami dan kami memintanya untuk menulis apa yang ia katakan kepada kami saat pertemuan Lega,” lanjutnya. “Kalau dia tetap seperti ini dalam mengontrol Lega, maka dia lebih baik pulang saja. Dia membuktikan dirinya sendiri tidak kompeten.”

Hanya Cagliari dan Siena diantara 20 klub Seri A yang setuju untuk menandatangani kontrak persetujuan, Kamis lalu. Pembicaraan terakhir gagal mencapai kesepakatan, bahkan setelah AIC dan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), menawarkan kesepakatan sementara yang berlaku hingga Juli.

Pendapat sebaliknya dilontarkan presiden Parma, Tommaso Ghirardi. “Pemogokan ini adalah kekalahan bagi semua orang, terutama AIC,” ujarnya.

“Setiap muncul masalah, mereka mengancam mogok, jadi pemerasan seperti ini tak bisa diterima. Mereka memang boleh mempertahankan hak mereka seperti pekerja yang lainnya, tetapi mereka juga tidak boleh lupa bahwa mereka juga diperlakukan istimewa,” tandasnya.

Dua poin penting yang menjadi tuntutan AIC adalah kontribusi solidaritas bagi pemain yang menganggur, ini ditolak oleh klub-klub. Kedua adalah larangan untuk membekukan pemain dari kegiatan latihan bersama tim utama saat terjadi perselisihan mengenai kontrak.

Mengenai poin kedua, Ghirardi membantah. “Di Parma, memang ada sejumlah pemain yang tidak termasuk dalam strategi kami, jadi kami membuat mereka berlatih di Collecchio, sementara yang lain berlatih di pemusatan latihan pramusim di Levico. Ini bukan berarti kami menelantarkan mereka, karena sudah ada pelatih fisik dan staf medis. Saya rasa tak ada yang salah dengan itu,” kilahnya.

Sementara AIC berargumen bahwa memaksa pemain untuk berlatih berpisah dari skuad utama bisa merusak harga diri profesional mereka dan bisa digunakan untuk menekan pemain saat negosiasi kontrak berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar