Menurut sekretaris jenderal PSSI Tri Goestoro, deposit sebesar Rp 5 miliar dan Rp 2 miliar yang menjadi syarat mengikuti kompetisi profesional itu belum dipastikan.
Pada workshop PSSI dengan perwakilan klub serta AFC awal Agustus lalu, ketua komite kompetisi PSSI Sihar Sitorus menyebutkan adanya dua level kompetisi profesional, yakni Level 1 dan Level 2.
Sejumlah syarat finansial diterapkan untuk menentukan kelayakan sebuah klub berkompetisi di Level 1 atau Level 2, diantaranya adalah pembatasan gaji pemain, pengeluaran selama semusim hingga deposit senilai Rp 5 miliar untuk Level 1 dan Rp 2 miliar untuk Level 2.
“Untuk salary cap (pembatasan gaji pemain), tentu akan membuat neraca keuangan jadi berimbang. Karena harus ada patokan berapa nilai kontrak pemain,” ungkap Tri di kantor PSSI, Senayan, Jakarta.
Mengenai persyaratan deposit tersebut, Tri menjelaskan bahwa hal tersebut belum pasti akan diterapkan.
“Ada banyak pertimbangan yang kita lakukan. Karena itu uang deposit Rp 5 miliar itu belum pasti juga.”
“Untuk deposit Rp 5 miliar pun, belum tentu dibayarkan dengan uang tunai. Deposit Rp 5 miliar bisa saja diganti dengan aset klub lainnya atau bank garansi,” tambahnya.
Tri juga mengakui bahwa nilai Rp 2 miliar maupun Rp 5 miliar itu bukan standar AFC (Asian Football Confederation). “Itu ketentuan yang kami buat dan sudah disetujui oleh AFC,” ungkap Tri.
“Yang penting sekarang, apakah klub-klub punya kesanggupan atau tidak. Makanya kita lihat dulu kesiapan klub,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar