Setelah bertemu dengan calon Komite Eksekutif 2011-2015, anggota Komite Normalisasi Maryoto cukup percaya diri bahwa deadlock takkan terjadi pada kongres 9 Juli mendatang.
Kongres yang akan digelar di Solo tersebut ibarat partai hidup-mati bagi persepakbolaan nasional. Pasalnya FIFA telah mengultimatum PSSI untuk segera menunjuk ketua umum, wakil ketua umum serta anggota Komite Eksekutif PSSI yang baru pada kongres nanti. Jika gagal, sanksi pembekuan sudah disiapkan.
Sebelumnya deadlock sudah dua kali terjadi, yakni pada kongres Pekanbaru akhir Maret lalu serta kongres Jakarta 20 Mei lalu.
“Semua sepakat untuk tidak terjadi deadlock. Aturan mainnya juga masih sama. Ketetapan FIFA tetap akan berlaku untuk Kongres Luar Biasa,” ujarnya.
Namun Maryoto menjelaskan, Komite Normalisasi tidak melakukan pendekatan khusus terhadap para pemilik suara. KN memercayakan hal tersebut kepada para calon yang diharapkan mau mendorong pendukungnya untuk mengikuti peraturan.
Penyebab deadlock pada kongres terakhir disebabkan ketidaksepakatan mengenai agenda kongres antara KN selaku panitia dengan sejumlah pemilik suara. Namun KN yakin hal tersebut tidak akan terjadi karena untuk kongres 9 Juli nanti kedua pihak telah menyamakan visi.
“Waktu itu deadlock terjadi karena penambahan agenda, tetapi kalau sekarang sudah sama. Kalau sama mestinya tidak ada deadlock,” ujarnya. “Kita juga sudah mendapat jaminan dari para calon Komite Eksekutif (termasuk ketua umum dan wakil ketua umum) pada pertemuan di Le Meridien (pekan lalu)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar