Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tetap melarang George Toisutta dan Arifin Panigoro menjadi calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Kongres PSSI, Sabtu, 9 Juli 2011.
"Informasi terbaru yang kami bisa sampaikan adalah Komite Darurat FIFA menegaskan keputusan Komite Eksekutif FIFA pada 30 Mei 2011 bahwa empat orang (Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, Arifin Panigoro) tetap dilarang mencalonkan diri di pemilihan mendatang," tulis Departemen Media FIFA lewat surat elektronik, Kamis, 7 Juli 2011.
Sebelumnya, seperti dikutip Tempo Interaktif, Kamis, 7 Juli 2011, salah seorang pendukung George-Arifin, Tri Goestoro, mengatakan dukungan terhadap George-Arifin bakal ditempuh sampai menit-menit terakhir. Namun, Tri mengaku tim sukses George-Arifin sudah menyiapkan langkah lain apabila jagoan mereka gagal maju.
FIFA masih berpegang pada keputusan Komite Banding PSSI pada 28 Februari lalu yang menolak pencalonan George Toisutta, Arifin Panigoro, Nurdin Halid, dan Nirwan Bakrie untuk menjadi ketua PSSI maupun anggota Komite Eksekutif PSSI. Komite Normalisasi bentukan Komite Darurat FIFA pun tidak memverifikasi keempat calon tersebut menjelang Kongres PSSI 20 Mei lalu.
Namun, pada 12 Mei, Komite Banding PSSI hasil bentukan Komite Darurat FIFA meloloskan George dan Arifin untuk mencalonkan diri. Alasannya, ada indikasi manipulasi data dan fakta yang mempengaruhi FIFA mengeluarkan surat pelarangan pencalonan mereka.
Lantas, pada 13 Mei, Komite Normalisasi mengabaikan keputusan Komite Banding soal George dan Arifin. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengatakan permohonan banding George dan Arifin seharusnya tidak diproses karena sejak awal pencalonan mereka sudah tidak diverifikasi.
Akibat kasus tersebut, Kongres PSSI pada 20 Mei 2011 mengalami deadlock karena tidak tercapai kesepakatan antara Komite Normalisasi dengan pendukung George dan Arifin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar