Perkembangan sepakbola Indonesia juga jadi sorotan
media Belanda. Teristimewa jabatan baru pelatih asal Belanda, Wim
Rijsbergen (59 tahun ) sebagai pelatih baru timnas Indonesia.
Tabloid terbesar Belanda khusus sepakbola, Voetbal International (VI) sudah beberapa hari ini menyoroti mantan pelatih PSM Makassar ini. Selanjutnya Radio Nederland (RNW) melaporkan mantan pemain Feyenoord dan timnas Oranje itu akan membesut skuad menghadapi dua pertandingan lawan Turkmenistan dalam rangka penyisihan Piala Dunia 2014 Brasil.
Kisruh Ketum
VI juga mengetahui pelatih kelahiran Leiden ini menggantikan pelatih Alfred Riedle yang baru saja dipecat. "Pelatih asal Austria itu harus pergi menyusul pemilihan Djohar Arifin Husin sebagai ketua umum baru PSSI," kata mingguan terbitan Rabu ini.
Koran de Gerderlander juga menyinggung kisruh sepakbola di Indonesia. Di situsnya harian ini menyebut bahwa persepakbolaan Indonesia sulit diatur. "Persepakbolaan di negeri Asia ini sulit diurus. Bahkan FIFA harus turun tangan untuk pemilihan ketua baru persatuan sepakbola nasionalnya (PSSI) dan mendamaikan pertikaian soal ketua baru."
Negara Fantastis?
Soal pelatih baru timnas Garuda, media Belanda lebih positif. Voetbal Internasional melihat semangat pada pelatih asal Belanda ini. Rijsbergen menyambut baik tugas barunya. "Saya melihatnya sebagai tantangan untuk menoreh prestasi di negara yang fantastis ini," ungkapnya kepada situs Sport-Promotion. Ia tidak memaparkan lebih lanjut arti 'fantastis' itu. Jum'at silam usai menghadiri latihan timnas, Rijsbergen berseloroh "Mereka kelihatan sangat bersemangat."
Mantan pelatih FC Groningen itu juga menyadari tantangan berat ke depan. "Tentu saja ada beberapa hal yang harus dibenahi, tapi kalau melihat mentalitas pemain, kedepannya kita bisa melakukan hal-hal menarik," lanjut Rijsbergen.
Termotivasi
Berbekal pengalaman sebagai pelatih PSM Makassar, Rijsbergen jadi termotivasi. "Pengalaman beberapa bulan di Makassar dan didukung orang-orang yang berniat baik di sini, saya percaya bisa melakukan perubahan ke arah yang positif," tuturnya pada VI.
Kurang Pas
Rijsbergen menyadari duel kontra Turkmenistan 23 dan 28 Juli ini, digelar pada momen yang kurang pas. "Kompetisi sudah berhenti beberapa bulan, jadi pemain timnas yang dipanggil juga belum sepenuhnya siap tempur."
Tantangan lain menurut mantan pelatih PSM Makassar yang berkiprah di liga LPI, dia masih kurang mengenal sebagian besar pemain timnas dari ISL. "Sebagain besar pemain dari kompetisi lain (ISL). Saya belum mengenal mereka dengan baik. Memang ini tidak mudah, tapi saya siap berbuat maksimal,"tutupnya.
Tabloid terbesar Belanda khusus sepakbola, Voetbal International (VI) sudah beberapa hari ini menyoroti mantan pelatih PSM Makassar ini. Selanjutnya Radio Nederland (RNW) melaporkan mantan pemain Feyenoord dan timnas Oranje itu akan membesut skuad menghadapi dua pertandingan lawan Turkmenistan dalam rangka penyisihan Piala Dunia 2014 Brasil.
Kisruh Ketum
VI juga mengetahui pelatih kelahiran Leiden ini menggantikan pelatih Alfred Riedle yang baru saja dipecat. "Pelatih asal Austria itu harus pergi menyusul pemilihan Djohar Arifin Husin sebagai ketua umum baru PSSI," kata mingguan terbitan Rabu ini.
Koran de Gerderlander juga menyinggung kisruh sepakbola di Indonesia. Di situsnya harian ini menyebut bahwa persepakbolaan Indonesia sulit diatur. "Persepakbolaan di negeri Asia ini sulit diurus. Bahkan FIFA harus turun tangan untuk pemilihan ketua baru persatuan sepakbola nasionalnya (PSSI) dan mendamaikan pertikaian soal ketua baru."
Negara Fantastis?
Soal pelatih baru timnas Garuda, media Belanda lebih positif. Voetbal Internasional melihat semangat pada pelatih asal Belanda ini. Rijsbergen menyambut baik tugas barunya. "Saya melihatnya sebagai tantangan untuk menoreh prestasi di negara yang fantastis ini," ungkapnya kepada situs Sport-Promotion. Ia tidak memaparkan lebih lanjut arti 'fantastis' itu. Jum'at silam usai menghadiri latihan timnas, Rijsbergen berseloroh "Mereka kelihatan sangat bersemangat."
Mantan pelatih FC Groningen itu juga menyadari tantangan berat ke depan. "Tentu saja ada beberapa hal yang harus dibenahi, tapi kalau melihat mentalitas pemain, kedepannya kita bisa melakukan hal-hal menarik," lanjut Rijsbergen.
Termotivasi
Berbekal pengalaman sebagai pelatih PSM Makassar, Rijsbergen jadi termotivasi. "Pengalaman beberapa bulan di Makassar dan didukung orang-orang yang berniat baik di sini, saya percaya bisa melakukan perubahan ke arah yang positif," tuturnya pada VI.
Kurang Pas
Rijsbergen menyadari duel kontra Turkmenistan 23 dan 28 Juli ini, digelar pada momen yang kurang pas. "Kompetisi sudah berhenti beberapa bulan, jadi pemain timnas yang dipanggil juga belum sepenuhnya siap tempur."
Tantangan lain menurut mantan pelatih PSM Makassar yang berkiprah di liga LPI, dia masih kurang mengenal sebagian besar pemain timnas dari ISL. "Sebagain besar pemain dari kompetisi lain (ISL). Saya belum mengenal mereka dengan baik. Memang ini tidak mudah, tapi saya siap berbuat maksimal,"tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar