Dengan kriteria dan syarat yang diberikan PSSI untuk menjadi klub profesional, dinilai beberapa klub cukup memberatkan. Mereka pun meminta PSSI untuk mencarikan suntikan dana.
Keuangan adalah masalah klasik sepakbola Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini meski sudah mendapatkan dana hibah APBD. Karena itu niat PSSI untuk menjalankan kompetisi tanpa uang rakyat dinilai cukup memberatkan.
"Masalahnya adalah kesiapan legal dan finansial. Kan sekarang tanpa APBD, itu cukup menyulitkan," papar manajer Persib Bandung, Umuh Muhtar, saat menghadiri workshop yang digelar PSSI dan AFC, hari Rabu (3/8/2011).
"Kalau Persib sendiri sudah tidak ada masalah soal APBD, karena kami sudah lepas 2 tahun ini karena membentuk konsorsium," jelasn Umuh.
Hilangnya APBD juga sangat terasa oleh klub-klub timur Indonesia. Minimnya perusahaan daerah diwilayah tersebut membuat kondisi mereka semakin terpojok.
"Kalau dari pendanaan masih jadi masalah. Tapi dari tim, pengurus, dan lainnya kami sudah siap," ujar asisten manajer Persiwa Wamena, Agus Santoso.
"Memang agak berat dan perlu pembicaraan khusus. Dan PSSI harus membantu kami mencari dana, karena kami dari daerah masih sangat kesulitan," jelas Agus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar