Arif Suyono Hengkang?

Sayap Sriwijaya FC Arif Suyono atau yang biasa dipanggil Kecenk, dikabarkan bakal hengkang mulai musim 2011/2012. Padahal Kecenk terbilang pemain yang menjadi salah satu andalan SFC musim lalu dan untuk musim depan. Kabar kepindahan Kecenk dibenarkan oleh Kashartadi, pelatih SFC Sabtu siang 13 Agustus 2011.

Menurut Kashartadi, ia tidak dapat menghalangi keinginan pemain untuk berpindah kandang. Manajemen SFC tidak menampik kabar tersebut. Manajemen menilai langkah yang bakal diambil Kecenk merupakan hal yang lumrah di dunia sepak bola profesional.

Arif Suyono, sudah membela SFC selama dua musim terakhir bersama-sama Ferry Rotunsulu, Keith Kayambah Gumbs dan kawan-kawan. Ia disebut-sebut menerima pinangan klub asal kota kelahirannya, Arema Indonesia untuk musim mendatang.

Meski kebenaran isu itu masih perlu ditelusuri namun salah seorang sumber terdekat Arif menyebutkan, Kecenk sejak akhir Juli lalu sudah berniat meninggalkan Laskar Wong Kito. “Sebenarnya sejak bulan lalu, tetapi kini dia sudah mantap untuk balik ke Arema,” terang salah seorang sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Arif sendiri yang dikonfirmasi lewat ponsel terkesan tidak ingin berkomentar. Pria satu anak ini sempat mengangkat telepon. Namun ia enggan berkomentar tentang kepindahannya. “Saya lagi fokus ke timnas untuk saat ini,” kilah Arif yang kemudian memutuskan sambungan selulernya.

Sementara itu terkait kepindahan Kecenk dibenarkan Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainudin. Menurut dia, kepindahan Kecenk memang mencapai 70 persen ke Arema Malang. “Namun ada banyak persoalan yang harus diselesaikannya bersama SFC,” ujarnya.

Manajemen SFC pun tidak akan menghalang-halangi pemain yang ingin pergi. “Kami inginkan adalah pemain yang betah dan benar-benar ingin membela SFC,” tegas Hendri.

Kecenk sebenarnya sejak lama ingin kembali ke Arema, klub yang membesarkannya. Musim lalu, ia sempat ingin ke Arema dan juga diincar Persema. Namun kemudian winger bertinggi 174 cm itu memilih SFC. Selisih nilai kontrak yang lebih besar disebut-sebut menjadi motivasi sang Kecenk ketika itu.