Mantan penyerang Arseto Solo dan Timnas Indonesia Rochi Puttiray menyayangkan kurangnya pembinaan pemain muda untuk sepak bola Indonesia.
Rochi, yang menjadi pelatih utama dalam program televisi Soccer Star Indonesia, berbicara mengenai minimnya peran pemerintah maupun PSSI sendiri dalam pembinaan bibit-bibit muda olahraga Indonesia.
Nyong Ambon yang satu ini menilai peran pembinaan pemain masa depan Indonesia justru diambil alih pihak swasta, sebagai bagian dari program promosi mereka.
“PSSI kurang mampu bikin pembinaan usia muda, sehingga pihak swasta yg lebih banyak bergerak,” terang Rochi saat jumpa pers SSI di Hotel Sultan.
“Berbeda dengan di luar negeri. Seperti di Prancis, pembinaan pemain muda sudah menjadi kewajiban. Kompetisi untuk pemain junior juga rutin digelar sebelum kompetisi pemain seniornya digelar. Jadi Kalau Minggu tim senior main, hari Sabtunya tim junior yang main,” ujar Rochi, yang sempat mengikuti seleksi di klub Prancis AJ Auxerre tersebut.
Sementara itu, mengenai perkembangan liga di Indonesia sendiri, pemain yang pernah menjebol gawang AC Milan pada laga uji coba saat memperkuat tim Hongkong Kitchee tersebut cukup mengapresiasi Liga Super Indonesia, namun juga sekaligus menyayangkan jumlah pemain asing yang berlaga.
“ISL sudah cukup bagus, kompetisi yang paling populer di Indonesia. Cuma ya itu, yang berkembang justru pemain asingnya, pemain lokal paling cuma Boaz (Solossa),” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar