Indonesia sukses membawa uplang modal beharga di laga leg perdana kualifikasi Pra-Piala Dunia dengan menahan imbang Turkmenistan di kandangnya.
Timnas Merah Putih melawat ke Stadion Olimpiade Ashgabat dalam pertandingan leg pertama kualifikasi Pra-Piala Dunia menghadapi Turkmenistan, Sabtu (23/7/2011) malam WIB.
Di pertandingan ini, pelatih Indonesia Wim Rijsbergen menggunakan pola 4-5-1. Christian Gonzales menjadi ujung tombak solo di lini depan Indonesia. Sedangkan Boas Solossa dan M. Ilham siap memberikan umpan-umpan silang dan juga tusukan-tuskan ke jantung pertahanan dari sisi sayap.
Timnas sempat kesulitan untuk mengembangkan permainan dikarenakan kondisi Stadion Olimpiade Ashgabat yang buruk dan keras. Seringkali, umpan-umpan yang dilepaskan para pemain timnas tidak sampai kepada pemain yang dituju.
Praktis selama 20 menit pertandingan bergulir, pasukan Garuda hanya mampu tampil bertahan dan sambil sesekali mencari celah untuk melakukan serangan balik.
Peluang pertama di pertandingan ini lahir dari kubu Turkemnistan di menit ketiga. Sebuah sepakan keras dari set piece tendangan bebas Turkmensitan masih mampu dihalau dengan sempurna penjaga gawang Fery Rotinsulu.
Petaka menimpa timnas Indonesia saat pertandingan memasuki menit kesebelas. Kembali berawal dari sebuah set piece tendangan bebas, sepakan Arslanmyrat Amanow mengecoh Fery dan bola meluncur mulus masuk ke dalam gawang Indonesia. Turkmenistan memimpin satu gol.
Setelahnya, Turkmenistan semakin pede dalam melakukan serangan dan beberapa kali menciptakan beberapa peluang berbahaya di jantung pertahanan Indonesia.
Di menit ke-15, Indonesia sempat memiliki peluang melalui M. Nasuha. Berawal Dario pergerakan imprsif Boas dari sisi kiri yang kemudian diteruskan dengan umpan silang mendatar, bola muntah hasil sepakan pemain bertahan Turkmenistan langsung disambar tendangan first time oleh Nasuha. Sayang, masih menyamping tipis di sisi kanan gawang.
Kerja keras Indonesia akhirnya berbuah hasil di menit ke-29. Berawal dari umpan Ahmad Bustomi dari sisi kiri, bola kemudian langsung dioper oleh Boas Solossa ke Muhammad Ridwan.
Ridwan langsung melepaskan tendangan datar terarah yang masih mampu ditepis kiper Turkmenistan. Bola liar di depan gawang langsung disambar oleh Ilham.
Di interval sepuluh menit menjelang berakhirnya babak pertama, Indonesia ganti mendominasi penuh jalannya pertandingan. Tetapi, hingga turun minum skor imbang 1-1 tetap tak berubah.
Indonesia langsung tampil agresif di menit awal bergulirnya babak kedua. Bola-bola umpa panjang yang langsung diarahkan kepada Boas menjadi nadalan timnas dalam membongkar pertahanan tim tuan rumah.
Boas nyaris membawa merah putih memimpin ketiga pertandingan babak kedua bergulir sebelas menit. Tusukannya dari sayap kiri setelah melewati dua pemain bertahan Turkmenistan diakhirinya dengan melepas shooting keras. Beruntung, penjaga gawang Turkmenistan sigap mengamankan gawangnya.
Turkmenistan harus bermain dengan sepuluh orang di pertengahan babak kedua ketika pemain andalannya yang bernomor punggung sepuluh tertangkap basah menyikut M. Nasuha.
Bermain dengan sepuluh orang, Turkmenistan justru tampil trengginas dan terus menerus menekan pertahanan Indonesia. Beruntung, bek Indonesia cukup disiplin menjaga garis pertahanannya.
Indonesia memiliki satu lagi peluang emas di masa injury time lewat Boas. Pemain asal Papua yang telah berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Turkemnistan itu gagal mengkonversinya menjadi gol.
Hingga pertandingan berakhir, skor imbang 1-1 tetap tak berubah. Ini merupakan sebuah modal yang berharga bagi Indonesia. Pasalnya, tim Garuda hanya membutuhkan kemenangan tipis satu gol di laga leg kedua yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno lima hari dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar