Pertemuan Arema Indonesia dengan Grup Bakrie yang direncanakan dilangsungkan Jumat, 17 Juni 2011 malam, mendadak batal.
Padahal, sebelumnya Pembina Yayasan Arema Rendra sudah menyebutkan rencana penandatanganan nota kesepahaman antara PT.Arema Indonesia dengan Bakrie akan diadakan di Kantor Arema, Kota Malang.
"Rencana Bakrie untuk mengelola tak berubah, hanya pertemuan malam ini terpaksa dibatalkan karena beberapa alasan prinsip". Pembatalan terpaksa dilakukan karena ternyata masalah kepengurusan di Yayasan Arema dan PT
Arema Indonesia belum beres.
Legalitas kepengurusan baru, ditandai naiknya Rendra dari Presiden Klub Arema menjadi Pembina Yayasan belum definitif. Jabatan sekretaris dan bendahara yayasan masih kosong. Ketidakjelasan dasar hukum membuat kapasitas orang-orang yang berwenang berhubungan dengan Bakrie tidak jelas.
Selain itu, perusahaan Bakrie yang akan mengelola Arema masih belum jelas. Iwan Budianto yang mengklaim mewakili Bakrie juga diragukan karena tidak ada mandat tertulis. Iwan sendiri tak menjawab telepon maupun pesan
pendek yang dikirim beberapa media. Sebelumnya, Rendra Kresna mengatakan pertemuan dengan Bakrie dilakukan malam ini di kantor Arema, dimulai sekitar pukul 19.00.
Rendra memastikan Pengawas Yayasan Bambang Winarno yang akan mewakili Arema untuk melakukan penandatanganan. Saya hanya menyaksikan saja, kata Rendra siang tadi. Bakrie sudah menyediakan cek senilai Rp 10 miliar ditambah uang kontan dalam jumlah secukupnya. Bambang Winarno sendiri mengaku belum mengetahui rencana penandatanganan MOU-nya karena belum ada pemberitahuan kepada dirinya.
Kalau pun acara penandatanganan MOU dilakukan, Bambang memastikan, yang meneken MOU adalah Rendra Kresna selaku Pembina Yayasan Arema. Ya, Mas, MOU-nya Pak Rendra yang menandatangani, kata Bambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar