Kongres PSSI harus harus digelar sebelum 30 Juni belum ditetapkan waktu dan tempatnya. Namun, ketentuannya masih sama dengan kongres 20 Mei, langsung pada agenda pemilihan.
Hal itu diterangkan Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar dalam pertemuannya dengan wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2011), tak lama setelah ia dan Plt. Sekjen PSSI Joko Driyono kembali dari Zurich.
"FIFA sudah beri rekomendasi, semuanya sudah clear, kita diberi kesempatan terakhir untuk gelar kongres dengan ketentuan-ketentuan yang sama dengan kongres sebelumnya," ujar Agum yang tetap didampingi Joko saat berbicara di depan wartawan.
"Kongres ini merupakan taruhan terakhir. Dalam kacamata KN, ini harus sukses agar pada 1 Juli kita bebas dari sanksi. Dan buat kita semua, ini harus sukses. Mulai Senin depan kita mulai siapkan pelaksanaan kongres."
Karena baru akan disiapkan, maka belum ada kepastian persisnya tanggal berapa dan di mana kongres itu akan dihelat.
Namun, Agum menegaskan bahwa ketentuan yang akan dipakai sama seperti kongres 20 Mei lalu, dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif.
Saat ditanya, apakah tidak akan ada lagi proses verifikasi para bakal calon, Agum menjawab pendek, "Ya, itu otomatis."
Dari pernyataan Agum tersebut, sebagaimana juga telah dinyatakan oleh FIFA melalui surat terakhirnya dua hari lalu, maka pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro tetap tidak diperkenankan mengikuti bursa seperti halnya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar