Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Toisutta dan Arifin Diingatkan Untuk Tidak 'Ngotot' Lagi


Kisruh Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam dua kali kesempatan, yaitu di Pekanbaru dan Jakarta, membuat kondisi sepak bola Indonesia berada di ujung tanduk. Induk sepak bola dunia FIFA mengancam akan memberikan sanksi bagi Indonesia.

Namun, akhirnya Indonesia lolos dari sanksi FIFA. Anggota Komite Normalisasi Hadi Rudyatmo menyebut lolosnya Indonesia dari sanksi FIFA sebagai sebuah keajaiban. "Kita beruntung bisa lolos," ujarnya kepada wartawan di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 31 Mei 2011.

Lolosnya Indonesia disebutnya karena Komite Normalisasi sudah berhasil menjalankan amanat FIFA, yaitu menjalankan roda organisasi PSSI, merangkul Liga Primer Indonesia, dan menjalankan kongres. "Perkara kongres gagal menghasilkan keputusan, itu soal lain," katanya.

Karena itu, kesempatan yang diberikan FIFA harus dimanfaatkan sebaik mungkin. "Kita harus mampu menyelenggarakan kongres dengan baik. Kongres berikutnya harus berhasil dan jangan sampai deadlock," ujarnya.

Jika kongres berikutnya juga buntu dan gagal memilih ketua umum, kata Wakil Ketua dan anggota EXCO, Hadi, Indonesia sudah pasti kena sanksi FIFA. Kongres berikutnya harus terselenggara maksimal 30 Juni dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota EXCO.

Agar kongres berikutnya sukses, dia meminta para pemilik suara yang tergabung dalam kelompok 78 tidak berulah seperti kongres sebelumnya di Jakarta. "Kalau Indonesia kena sanksi FIFA, semuanya rugi, termasuk kelompok 78," ujarnya.

Hadi meminta mereka tidak ngotot meminta George Toisutta dan Arifin Panigoro agar bisa turut dalam bursa ketua umum karena FIFA jelas-jelas sudah melarang keduanya mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. "Keputusan FIFA harus ditaati," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar