Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Breakaway League Hanya Gertak Sambal Belaka

Manuver yang dilakukan oleh Kelompok 14 untuk menggelarbreakaway league ditanggapi negatif oleh Ari Wibowo. Menurut CEO Persiraja Banda Aceh ini, langkah kelompok yag dimotori Harbiansyah Hanafiah dan Wisnu Wardhana itu hanyalah gertak sambal belaka.

Menurut Ari, Kelompok 14 sesungguhnya sama sekali tidak ingin membentuk liga baru. Sesungguhnya, mereka berencana mengambil alih pengelolaan kompetisi. "Mereka tak akan mau kehilangan kesempatan mendapat hak kepemilikan saham kolektif 99% di PT yang mengelola liga. Kelompok tersebut sangat yakin bahwa jumlah suara mereka adalah mayoritas. Dan dengan suara mayoritas, mereka punya kekuatan untuk menentukan siapa yang berhak duduk di kepengurusan," ungkap Ari pada Bola.net, Minggu (16/10).

"Pada saat RUPS, yang digelar sebagai bentuk amanat Kongres Bali, dengan bermodal suara terbanyak, kelompok ini menunjuk CEO yang mereka jagokan. Bisa jadi Djoko Driyono atau bisa juga Harbiansyah. Jadi inilah sebenarnya tujuan akhir dari semua manuver yang dilakukan oleh kelompok ini, yaitu menjadi pengelola liga. Dengan menduduki kursi pengelola liga, mereka bisa leluasa menjalankan semua agenda jangka pendek dan jangka panjang yang mereka susun," imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan General Manager PSIS Semarang ini mengaku yakin bahwa niatan Kelompok 14 ini tidak akan bisa terwujud. Pasalnya, meski saham milik PSSI hanya berjumlah 1%, status saham tersebut adalah golden share, yang memiliki hak veto dan menentukan kepengurusan di PT yang mengelola liga.

"Selain itu, 99% saham untuk klub tersebut bersifat ex officio. Mereka bisa berubah setiap saat karena ada promosi degradasi. Saham ex officio hanya memiliki hak jika ada pembagian deviden, akan tetapi tidak memikul kewajiban apapun. Jadi bukan berarti setelah tercatat nama klubnya di RUPS lalu suara mayoritas memiliki kewenangan menentukan siapa yang duduk di kepengurusan PT. Tanpa persetujuan dari pemilik saham golden share, maka keputusan apapun tak bisa diambil," tandas Ari.

Imbang Lawan Persib, Elie Eboy Kecewa


Sukses mencuri poin di markas Persib Bandung, kapten Semen Padang Elie Eboy justru mengaku kecewa. Mengapa?

Persib Bandung gagal meraih poin maksimal saat menjamu Semen Padang di depan pendukungnya yang memadati Stadion Si Jalak Harupat dalam partai perdana Indonesian Premier League (IPL), Sabtu (10/15/2011) WIB.

Maung Bandung hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang. Persib bahkan tertingal terlebih dahulu melalui gol Mustofa Aji. Beruntung,Milijan Radovic menyelamatkan Persib dari kekalahan melalui golnya memanfaatkan sepakan penalti.

Dalam wawancara seusai pertandingan, Elie mengaku kecewa dengan banyaknya protes yang dilayangkan kubu Persib kepada wasit terkait kartu merah yang diterima pemainnya, zulkifli Syukur, akibat menyikut Vizcara.

"Seharusnya mereka dapat menerima keputusan tersebut, karena keputusan wasit itu mutlak, kenapa harus protes seperti itu," jelas Elli dalam pernyataan persnya.
"Semua pemain sudah siap untuk mengalahkan Persib. Hasil ini saya sangat puas karena kita bertanding lawan Persib yang dihuni banyak pemain tmnas," pungkasnya.

Andi Darussalam: Liga Tandingan Melanggar Aturan

Menggelar kompetisi tandingan bukanlah sebuah langkah yang elok di tengah iklim persepakbolaan nasional sekarang ini.



Para pemangku kepentingan sepak bola nasional, khususnya pemilik dan pembina klub, seyogyanya memahami bahwa kompetisi yang sah dan diakui adalah yang diselenggarakan oleh PSSI sebagai satu-satunya federasi sepak bola tanah air yang diakui oleh FIFA.


Kompetisi sepak bola yang bukan diselenggarakan oleh PSSI otomatis tidak akan diakui baik oleh AFC mau pun FIFA, sebab sangat jelas bertentangan dengan Statuta PSSI atau Statuta FIFA.


Pasal 70, 81 dan 85 dalam Statuta PSSI menjelaskan secara panjang-lebar tentang kompetisi-kompetisi PSSI, berikut aturan serta sanksi atas pelanggaran-pelanggarannya. Tiga pasal terkait kompetisi dalam Statuta PSSI tersebut berkonsiderasi dengan artikel 80 pada FIFA Statutes.


Sehubungan dengan itu, tentunya akan sangat disesalkan jika wacana untuk menggelar liga tandingan tetap digulirkan, mengingat apa pun yang bertentangan dengan Statuta PSSI adalah sebuah pelanggaran kedisiplinan yang serius. Dalam hal ini, klub-klub yang berkiprah di kompetisi tandingan ini bisa mendapat sanksi yang keras dari PSSI.


Presiden Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla secara tersurat sudah menyampaikan hal tersebut kepada seluruh klub peserta kompetisi Liga Super Indonesia (Indonesia Super League/ISL) mau pun kompetisi Divisi Utama 2010-2011.


Di samping mencoba menanggapi wacana liga tandingan tersebut secara bijak, Andi Darussalam Tabusalla secara terbuka juga mengajak para stake-holdersklub-klub peserta ISL mau pun Divisi Utama untuk lebih arif melihat persoalan.


Menurut Andi Darussalam Tabusalla, sebagai pengelola kompetisi ISL dan Divisi Utama PT Liga Indonesia senantiasa berupaya melakukan perbaikan atau penyempurnaan dalam setiap pelaksanaan kompetisi, termasuk melalui evaluasi dalam perjalanan kompetisi yang tengah berlangsung.


"Evaluasi itu biasa kami lakukan pada pertengahan kompetisi, atau di akhir putaran pertama, serta ketika kompetisi berakhir," tegas Andi Darussalam Tabusalla.


Andi Darussalam Tabusalla menegaskan, PT Liga Indonesia sangat terbuka untuk menerima saran, masukan atau pendapat yang sifatnya konstruktif dalam upaya membangun dan mengembangkan kompetisi sepak bola yang lebih menjanjikan dan profesional.


"Saya tegaskan, PT Liga Prima tidak pernah menutup pintu untuk menerima saran-saran perbaikan menuju kompetisi yang lebih profesional dan kita cita-citakan bersama, baik itu perbaikan dalam aspek teknis atau administrasi," ujar Salam, sapaan akrab Andi Darusalam Tabusalla.


Salam mengakui bahwa ia sudah mendengar adanya wacana untuk menggelar liga tandingan tersebut sejak beberapa waktu lalu. Dia juga sudah mengetahui tentang alternatif nama liga tandingan tersebut, termasuk liga primer yang paling mencuat.


Juga, rencana akan dideklarasikanya liga tandingan ini dalam beberapa hari di depan, serta sinyalemen sudah adanya investor dari kompetisi liga primer itu, yang kabarnya akan memberikan subsidi kepada klub-klub pesertanya.


Disinggung tentang kemungkinan adanya investor tersebut, Salam memberikan apresiasinya. Namun, dia kembali meminta kepada pihak-pihak terkait untuk berpikir realistis dan mentaati aturan yang ada.