Permintaan sebagian klub agar PSSI melobi pemerintah untuk menunda peraturan yang melarang penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak dapat dipenuhi.
Koordinator Bidang Kompetisi dan Anggota Komite Eksekutif PSSI Sihar Sitorus menjelaskan bahwa PSSI sempat melobi pemerintah.
“Wacana tanpa APBD ini sudah dua tahun lalu, direvisi dua kali. Bahkan dari pengurus teras kita (PSSI) sudah jumpa Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, jawabannya tetap tidak bisa,” ungkap Sihar, Senin, (8/8/11).
“Sebenarnya kalau memang tak bisa memenuhi syarat profesional kenapa tidak di amatir saja, kalau masih ingin menggunakan APBD,” lanjut Sihar.
Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan finansial secara mandiri adalah salah satu syarat untuk mengikuti kompetisi profesional di PSSI, sesuai regulasi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Sementara PSSI harus memiliki kompetisi level profesional jika ingin mengirim peserta ke Liga Champions Asia.
Sihar juga mengungkapkan bahwa penolakan juga tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga AFC, yang menetapkan tenggat waktu untuk memenuhi syarat sebagai liga profesional hingga 14 Oktober 2011.
“Saat baru dua pekan bekerja (usai terpilih di kongres), kami menjelaskan bahwa kondisi sepak bola kita sedang seperti ini (carut-marut). Tetapi mereka tetap tidak bisa. Sebenarnya jatah assesment Indonesia adalah 30 Agustus hingga 10 September, namun mereka memberi kesempatan sampai 14 Oktober,” ungkapnya.
Sihar juga mengungkapkan bahwa sejak musim lalu, sejatinya Indonesia sudah tidak memenuhi syarat untuk tampil di Liga Champions Asia.
“Namun dengan pertimbangan tak banyak juga negara lain yang mampu memenuhinya, serta banyaknya suporter di Indonesia, maka diputuskan ditunda setahun. Namun untuk sekarang, sudah tidak bisa lagi,” Sihar menjelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar