Terkait batalnya dua pemain timnas Indonesia berangkat ke Turkmenistan, sekretaris jenderal PSSI Tri Goestoro mengakui jika persiapan kali ini sangat mepet dan sedikit berantakan.
Dua pemain timnas Indonesia, Wahyu Wiji Astanto dan Toni Sucipto batal diberangkatkan ke Turkmenistan untuk leg pertama Pra-Piala Dunia karena terkendala masalah visa.
“Ada masalah dengan paspor. Yang satu hilang dan satunya lagi kadaluarsa. Kami tidak tahu siapa yang bermasalah ini,” terang Tri usai penandatanganan kontrak kerjasama PSSI dengan lima BUMN untuk SEA Games.
Pengurus baru yang terpilih pada kongres di Solo 9 Juli lalu baru mulai berkantor di kantor PSSI, Gelora Bung Karno, Senayan, tanggal 11 Juli. Hal ini menjadi alasan terjadinya permasalahan administrasi tersebut.
“Kami harus memenuhi regulasi pemerintah Turkmenistan, yang harus memenuhi kelengkapan administrasi minimal 10 hari sebelum keberangkatan. Sementara masalah ini baru terdeteksi Sabtu (16/7/11) karena kami harus menunggu sampai menit terakhir,” terangnya.
Tri Goestoro kemudian menjelaskan, pengurusan paspor bagi keduanya berhasil dilakukan, namun sayangnya visa kedua pemain tersebut tidak bisa didapat tepat pada waktunya.
“Kerja kami memang kocar-kacir, karena persiapan tim hanya lima hari. Tetapi kami tetap berharap hasilnya tetap maksimal,” tandasnya.
Timnas masih bisa mengganti Wahyu dengan Gunawan Dwi Cahyo, namun tak punya pengganti untuk mengisi tempat Toni Sucipto. Alhasil, Tim Garuda terbang ke Turkmenistan dengan 18 pemain dari 19 yang seharusnya diberangkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar