Mantan pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl dan asistennya, Wolfgang Pikal, memberikan tenggat waktu kepada PSSI hingga pekan depan untuk menyelesaikan masalah kontrak.
PSSI di bawah kepengurusan ketua umum baru Johar Arifin memecat pelatih asal Austria tersebut dengan alasan cacat kontrak. Hari ini, Rabu (20/7/11), keduanya mendatangi PSSI untuk menunjukkan kontrak mereka atas nama pengurus lama PSSI di bawah ketua umum Nurdin Halid.
Riedl hanya menunggu di dalam mobilnya di depan kantor PSSI, Senayan, Jakarta, sekitar pukul 10.00 pagi, sementara Pikal masuk hanya menyerahkan surat kontrak asli yang dipegang Riedl dan kopi surat kontraknya sendiri.
Pikal menjelaskan, dalam kontrak tersebut tercantum sekaligus nama Alfred Riedl sebagai pelatih dan Wolfgang Pikal sebagai asisten pelatih.
Keduanya berniat mencari kejelasan mengenai nasib mereka serta meminta kompensasi pelunasan gaji hingga masa kerja sesuai yang tertera dalam surat kontrak, jika memang keduanya dipastikan dipecat, yakni hingga Mei 2012.
“Saya datang ke sini memberikan surat ke PSSI untuk sekedar informasi kepada mereka bahwa sejauh ini kami belum mendapatkan surat pemecatan. Waktunya tinggal satu minggu untuk pembayaranya jadi kita ingin tahu bagaimana kepastian pembayaran,” ujar asisten pelatih asal Austria itu.
Pikal juga mengutarakan pesan Riedl bahwa sang pelatih memberikan tenggat waktu hingga dua pekan kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun jika PSSI tidak memberikan respon yang positif, keduanya akan terpaksa mengajukan masalah ini ke FIFA.
“Sebetulnya kita ingin menyelesaikan ini dengan baik-baik tapi ini sudah satu minggu dari batas waktunya dan belum ada keterangan resmi dari ketua umum yang baru,” ungkapnya.
Sebagai tambahan, keduanya pernah bertemu komite eksekutif PSSI Sihar Sitorus namun tak mendapatkan kesempatan untuk membicarakan masalah ini dengan lebih serius.
“Kita memang ngobrol sedikit tapi di dalam pertemuan di restauran itu ada banyak orang jadi kita tidak bisa membicarakan hal-hal penting atau ngomong serius. Hanya pertemuan antar teman saja,” Pikal menjelaskan.
Informasi yang ia dapat, Johar Arifin berjanji akan mempelajari kontrak tersebut dan kemudian mengambil langkah penyelesaian. Hanya saja, hingga saat ini belum ada perkembangan.
“Kop surat itu tidak penting sebenarnya, tetapi kop itu ada. Juga ada tanda tangan dari Nugraha Besoes, Nirwan Bakrie dan Riedl juga,” jawab Pikal ketika ditanya mengenai keabsahan surat tersebut.
PSSI memutus kontrak Riedl dan Pikal dengan alasan kontrak keduanya ditandatangani Nirwan Bakrie, yang kala itu menjabat sebagai wakil ketua umum PSSI, atas nama perseorangan, bukan atas nama institusi PSSI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar