Wakil Presiden Badan Sepak Bola Dunia, FIFA, Ali bin Al Hussein mengharapkan agar sepakbola Indonesia bisa betul-betul terlepas dari upaya politisasi, terutama dalam saat-saat menjelang pemilihan pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia periode 2011-2015. Hal itu disampaikan oleh pangeran dari kerajaan Yordania itu seusai pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo.
"Kita harus bisa melepaskan upaya politik dan menyatukan semua pihak untuk hasil terbaik bagi sepakbola negara ini," katanya dalam konferensi pers seusai pertemuan yang berlangsung di Gedung Kemenpora, Selasa 14 Juni 2011.
Pangeran Ali memberikan dukungan kepada Indonesia agar proses pemilihan pengurus baru untuk periode 2011-2015 bisa terpilih dengan baik. "Saya disini untuk mendukung sebagai perwakilan dari FIFA. Saya rasa sepakbola Indonesia layak untuk mendapatkan perhatian dan saya harap akan ada solusi untuk masalah yang kini sedang terjadi," katanya.
Andi Mallarangeng menyatakan bahwa dari pertemuan itu pihaknya mendapatkan pencerahan soal bagaimana membangun persepakbolaan di Indonesia. " Kami membicarakan bagaimana nanti setelah kongres terutama soal program FIFA yang bisa dimanfaatkan. Ada beberapa program yang bisa dimanfaatkan khususnya untuk pembinaan usia dini," kata Andi.
Lebih lanjut Andi menjelaskan bahwa pihaknya mencoba sebisa mungkin untuk berada dalam posisi yang tepat dalam menghadapi persoalan yang kini terjadi di persepakbolaan Indonesia. "Kami mencoba menjelaskan itu kepada Prince Ali, dan dia memberikan apresiasi," katanya.
Sementara itu, terkait masalah persiapan kongres terutama kerasnya upaya pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro, Andi memilih untuk tidak berkomentar. Dia menyatakan bahwa memang hal itu sudah diketahui oleh Prince Ali. "Saya kira nanti bisa dibicarakan langsung dengan Komite Normalisasi, saya dengar ada agenda pertemuannya juga," kata Andi.
Kongres pemilihan pengurus PSSI akan digelar pada 9 Juli mendatang. Setelah sempat diberikan tenggat waktu paling lambat 30 Juni, kongres akhirnya diundur dengan alasan untuk memenuhi aspek legal kongres yang kini berstatus luar biasa itu. Statuta PSSI menyatakan bahwa undangan kongres luar biasa minimal satu bulan sebelum kongres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar