Meski pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro sebagai ketua umum PSSI telah ditolak badan sepak bola dunia, FIFA, Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) tetap memberikan dukungan untuk keduanya.
“Apa salahnya kalau kedua orang ini diloloskan FIFA. Toh keduanya, terutama Arifin Panigoro, telah membuktikan diri ingin memperbaiki sepak bola Indonesia yang sarat rekayasa,” kata Ketua AMPP, Benny Jansenem, Jumat, 3 Juni 2011.
Sebelumnya, Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI yang dipimpin Ketua Normalisasi Agum Gumelar
di Hotel Sultan Jakarta, 20 Mei 2011 lalu, terpaksa dihentikan lantaran pendukung Toisutta dan Arifin begitu ngotot mencalonkan keduanya.
Pascakongres, sejumlah kalangan sempat khawatir FIFA akan menghukum PSSI. Namun, hal itu tidak terjadi setelah organisasi yang dipimpin Sepp Bleter itu memberikan kesempatan ketiga kepada Indonesia untuk menggelar kongres sebelum 30 Juni 2011.
“Saya lihat ada oknum yang telah menjelekkan nama Toisutta dan Arifin di hadapan FIFA sehingga mereka berdua dicekal. Sayangnya, FIFA tidak bijak dan mengetahui semua itu. Begitu juga dengan masyarakat Indonesia, mereka percaya begitu saja,” ujarnya.
AMPP bukannya ingin memihak kepada Toisutta dan Arifin, namun kata Jansenem, dengan kedua nama tersebut, kemungkinan sepak bola Indonesia bisa diselamatkan.
“Arifin Panigoro telah membuktikannya lewat LPI. Dia mau mengeluarkan biaya yang begitu besar demi kemajuan sepak bola. Jika ke depannya klub dilarang menggunakan APBD, maka tamatlah kompetisi PSSI. Itu yang kami khawatirkan,” ujarnya.
Dia mengingatkan bahwa orang-orang pendukung Toisutta dan Arifin yang tergabung dalam kelompok 78 adalah pihak yang awalnya menganggap LPI itu kompetisi ilegal, termasuk Usman Fakaubun. "Tapi, akhirnya mereka menyadari kalau apa yang dilakukan Arifin Panigoro itu benar,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar